Suryarama, and Samsiyah, Siti and Amin, Zainul Ittihad (2009) Repositioning Arsip pada Era Teknologi Informasi. Project Report. Universitas Terbuka, Tangerang Selatan.
|
Text
III.A.2_2; 2009_PL_2; Repositioning Arsip pada Era Teknologi Informasi.pdf Download (1MB) | Preview |
Abstract
REPOSITIONING ARSIP PADA ERA TEKNOLOGI INFORMASI, merupakan penelitian yang mengkaji keotentikan arsip elektronik sebagai barang buk:ti yang sah di pengadilan. Penelitian ini sekaligus rnencermati Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang lnformasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) yang disahkan pada bulan April tahun 2008. Arsip yang semula bermediakan kertas seiring kemajuan teknologi mengalami revolusi bentu.k dari berbentuk kertas ke elektronik. Semakin kompleks berbagai transaksi elektronik yang dapat memudahkan masyarakat untuk melakukan aktivitas transaksi, hal ini ternyata menimbulkan dampak lain yaitu kejahatan elektronik. Profit kejahatan elektronik ini beragam, mulai dari penyalahgunaan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) oJeh pihak lain, pengaduan layanan institusi melalui internet, sampai perjudian melaJui internet. Penelitian ini memberikan gambaran faktual rnengenai kondisi, fungsi, dan peran arsip elektronik sebagai barang buk:ti yang sah di pengadilan (electronic evidence). Dalam kondisi yang demikian perlu peninjauan ulang (repositio1ti11g) keberadaan arsip di era teknologi inforrnasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif, yakni penel.itian yang berlujuan untu.k menggambarkan fakta atau karakteristik bidang tertentu secara sistematis yang terjadi atau berlangsung pada waktu penelitian dilakukan. Populasi dalam penelitian ini adalah Pengadilan Negeri, Kantor Pengacara, dan Kepolisian. Sampel pada penelitian ini menggunakan purposive sampling terdiri dari : Kantor Pengadilan Negeri Tangerang, Kepolisian Resort Jakarta Sela.tan dan Kantor Pengacara Djoko Trisnowidodo, SH di Surakarta. Dari hasil survey diperoleh gambaran bahwa jumlah kejal1atan elektronik makin rnenjngkat, barang bukti yang dibawa ke pengadilan pun tidak hanya media kertas namun juga bermedikan elektronik. Berdasarkan ketentuan UU ITE, arsip elektronik dapat dijadikan sebagai barang bukti otentik di pengadilan jika bukti otentik itu dibuat oleh pejabat umum yang berwenang. Menurut ketentuan hukum perdata ada 2 bentuk alat bukti yaitu otentik: dan di bawah tangan. UU ITE harus tetap dipertahankan karena banyak kejahatan melalui elektronik: yang muncul. Selain itu, UU ITE ini mengikuti perkembangan teknologi informasi karena dapat menangkal masalah kejahatan (crime) yang berhubungan dengan teknologi informasi.
Item Type: | Monograph (Project Report) |
---|---|
Additional Information (ID): | 23/G0085.pdf |
Uncontrolled Keywords: | arsip |
Subjects: | 000 Generalities > 020-029 Library and Information Science (Perpustakaan dan Ilmu Informasi) > 021 Relationship of Libraries (Hubungan-hubungan Perpustakaan, Arsip dan Kearsipan, Pusat Informasi) |
Divisions: | Thesis,Disertasi & Penelitian > Penelitian |
Depositing User: | CR Cherrie Rachman |
Date Deposited: | 16 May 2023 06:45 |
Last Modified: | 25 Sep 2023 04:30 |
URI: | http://repository.ut.ac.id/id/eprint/10440 |
Actions (login required)
View Item |