Silalahi, Wise Rogate and Frans, Yudith Aleanderina and Malle, Noveni Marlina (2024) Bisnis Lalat Maggot Untuk Pengelolaan Sampah Yang Ramah Lingkungan dan Menguntungkan. In: Seminar Akademik Kemahasiswaan UT Daerah Kupang, 29 Februari 2024, Kupang. (Submitted)
Text
ISIAN Wise - Form dan Artikel - Maggotat Maggot 2024.pdf Download (205kB) |
Abstract
Saat ini konsep ekonomi hijau telah menjadi konsep yang mengarah kepada pembangunan berkelanjutan(Sustainable Development Goals). Adanya pemanasan global sebagai akibat dari tingginya emisi karbon, membuat terjadi pemumpukan karbon di atmosfir, menjadikan sinar matahari tertahan, danmemberi efeksuhu yang panas di bumi atau efek rumah kaca. Hal ini menimbulkan masalah lingkungan seperti mencairnya es, kenaikan permukaan laut, matinya makhluk hidup di permukaan laut, dan berdampakpada ekonomi dan kesejahteraan. Hal ini bersifat global dan berdampak ke seluruh negara, sehingga perluada solusi global juga.Gerakan konsep ekomomi hijau telah menjadi konsep global, di mana Indonesiasendiri telah menerbitkan peraturan tentang Ekonomi Karbon, yaitu Pearturan Pemerintah Noor 98Tahun2021 tentang Nilai Ekonomi Karbon yang di dalamnya mengatur tentang pasar karbon. Implementasi ekonomi hijau adalah berupa pengurangan emisi karbon di antaranya penguranganbahanbakar fosil menjadi energi alternatif non emisi karbon, seperti tenaga surya, angin, air, penanaman, danpemanfaatan 3 R (Reduce, Re use, Recyle). Salah satu yang dapat dimanfaatkan adalah pengelolaansampah, khususnya sampah organik dari limbah rumah tangga. Disamping bertujuan untuk mengatasi masalah lingkungan, pengolahan sampah organik juga dapat memberikan keuntungan ekonomis, karenadapat diolah dan dijadikan produk ekonomis yang memberi keuntungan dan kesejahteraan. Sampahorganik dapat diolah menjadi pupuk. Di banyak negara, termasuk di Indonesia, sampah rumahtanggaadalah penyumbang utama sampah makanan. Sampah rumah tangga, khususnya yang organik, banyakyang belum terurai karena sebagian masih menggunakan metode konvensional. dibuang ke tempat sampah, dibakar, atau ditimbun sebagai kompos, dengan proses pengolahan yang lama. Fenomena Lalat Maggot saat ini menunjukkan bahwa serangga ini dapat bekerja mengolah sampah lebih cepat daripadapembuatan kcmpos. Black Soldier Fly atau Lalat Tentara Hitam, yang menghasilkan larva Maggot memiliki kemampuan mengurai sampah secara cepat untuk menjadi pupuk untuk kesuburuan tanaman, dan Maggot sebagai sumber nutrisi bergizi untuk pakan ternak berkualitas. Hal ini ingin diteleiti apakahLalat Maggot dapat memberikan keuntungan ekonomi. Penelitian in menggunakan studi literatur, berdasarkan konsep, hasil-hasil penelitian terdahulu, pernyataan para ahli, yang dianalisis dan disintesis, penelitian ini menunjukkan bahwa Lalat Maggot bermanfaat bukan hanya dari sisi lingkungan tetapi juga dari sisi ekonomi. Indikator keuangan meliputi NPV > 0, BCR > 1, Payback Periods 1 tahun 7 bulan mendukung bahwa bisnis Lalat Maggot memberi keuntungan ekonomis. Disarankan bagi masyarakat yang mengalami kendala dalamhal penanganansampah dan kendala dalam hal perekonomian, dapat memanfaatkan bisnis lalat maggot ini
Item Type: | Conference or Workshop Item (Paper) |
---|---|
Additional Information (ID): | |
Uncontrolled Keywords: | Lalat Maggot, Sampah Organik, Lingkungan, Ekonomis |
Subjects: | 300 Social Science > 360-369 Social Problems and Services (Permasalahan dan Kesejahteraan Sosial) > 363.7288 Garbage Disposal (Permasalahan Pembuangan Sampah dan Limbah) |
Divisions: | Koleksi Digital > Artikel |
Depositing User: | CR Cherrie Rachman |
Date Deposited: | 11 Aug 2024 11:58 |
Last Modified: | 12 Aug 2024 01:42 |
URI: | http://repository.ut.ac.id/id/eprint/10680 |
Actions (login required)
View Item |