Analisis Kelayakan Usaha Budidaya Rumput Laut Penerima Kredit Usaha Rakyat Di Kabupaten Maluku Tenggara

Rahayaan, Roy Marthen (2013) Analisis Kelayakan Usaha Budidaya Rumput Laut Penerima Kredit Usaha Rakyat Di Kabupaten Maluku Tenggara. Masters thesis, Universitas Terbuka.

Preview

Text 41388.pdf Download (3MB) | Preview

Abstract

Kredit Usaha Rakyat merupakan salah satu cara pemerintah untuk melibatkan dunia perbankan dalam membantu masyarakat termasuk didalamnya pembudidaya rumput I aut untuk memperoleh dana bantuan modal usaha. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat penyerapan dana dan tingkat pengembalian dana Kredit Usaha Rakyat di Kabupaten Maluku Tenggara, mengetahui tingkat efisiensi pemberian Bantuan Kredit Usaha Rakyat di Kabupaten Maluku Tenggara serta mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan tingkat penyerapan dan pengembalian Kredit Usaha Rakyat rendah oleh pembudidaya di Kabupaten Maluku Tenggara. Metode pengambilan sampel menggunakan metode Insidentil Sampling dan analisis data meliputi analisis finansial, penyerapan dan pengembalian serta analisis efisiensi pembudidaya penerima Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Kabupaten Maluku Tenggara. Hasil Penelitian yang dilakukan menunjukan jumlah penyerapan KUR di Maluku Tenggara mencapai Rp.88,699,984,000 atau 0,11 % dari total penyerapan KUR di Indonesia yang mencapai Rp. 82,468,352,000,000. Analisis kelayakan usaha menunjukan usaha budidaya sangat cocok dikembangkan baik aspek Investasi, Fixed Cost, Variabel Cost, Break Event Poin (BEP), Return Of Invesment (ROI) serta payback period (PP). Peubah yang signifikan adalah pendidikan (0,008), jumlah panen (0,023) dan pendapatan (0,094). Dari hasil analisis efisiensi diperoleh DMU dengan tingkat efisiensi maksimal yaitu Debitur 1, 12, 13,14, 16,17, 23, 33, 38, 40 dengan presentasi efisiensi 100% dan sisanya tidak efisien. Jumlah DMU yang efisien sebanyak 10 atau 25%, sedangkan jumlah DMU yang tidak efisien sebanyak 30 atau 75%. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa usaha budidaya perikanan sangat layak dikembangkan, namun belum semua debitur penerima Kredit Usaha Rakyat efisien dan tingkat kolektibilitas kredit adalah macet sehingga perlu dilakukan kebijakan perbaikan kredit usaha rakyat.

Actions (login required)

View Item