Analisis Kompetensi Perencana Di Lingkungan Kabupaten Bangka Tengah

Hidayat, (2010) Analisis Kompetensi Perencana Di Lingkungan Kabupaten Bangka Tengah. Masters thesis, Universitas Terbuka.

Preview

Text 41116.pdf Download (9MB) | Preview

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa mengenai kompetensi para Pejabat Perencana di Lingkungan Kabupaten Bangka Tengah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Penelitian dilakukan untuk melihat bagaimana penguasaan kompetensi para Pejabat Perencana dalam menjalankan tugasnya, bagaimana perbandingan antara kompetensi yang seharusnya dikuasai para pejabat perencana dengan kompetensi aktual yang dikuasai oleh pejabat perencana. Hal ini dilakukan untuk melihat kesenjangan kompetensi antara kompetensi ideal dan kompetensi aktual para pejabat perencana. Penelitian ini adalah penelitian yang menggunakan metode survey. Subjek penelitian adalah seluruh Pejabat Perencana yang berdinas di Lingkungan Kabupaten Bangka Tengah pada saat penelitian ini dilakukan. Metode sampling untuk menentukan jumlah sampel adalah dengan menggunakan metode sampel jenuh atau sensus karena jumlah populasi yang relatif sedikit maka keseluruhan populasi juga adalah sampel penelitian. Uji reliabilitas dan validitas digunakan untuk menentukan valid atau tidaknya kuesioner penelitian. Metode analisis data adalah dengan menggunakan metode Compare Means dengan Paired Sample T-Test. Hasil analisis menunjukkan bahwa ada perbedaan antara kompetensi yang seharusnya dikuasai oleh pejabat perencana dengan kompetensi yang dimiliki oleh Pejabat Perencana. Perbedaan kompetensi cukup signifikan namun tidak lebih dari 1,00 (means) dan seluruh kompetensi yang dibandingkan masih berada dalam kategori comfort, baik itu kompetensi ideal maupun aktual. Kecuali penguasaan Bahasa Indonesia yang masuk dalam kategori mastery. Sebanyak 25,58% Pejabat Perencana membutuhkan kegiatan mentoring, coaching atau counseling untuk meningkatkan motivasinya dan sebanyak 21,91% Pejabat Perencana membutuhkan pendidikan dan pelatihan yang bersifat teknis untuk meningkatkan kemampuannya. Kesimpulan penelitian ini membuktikan bahwa kesenjangan antara kompetensi yang seharusnya dikuasai pejabat perencana (ideal) dengan kompetensi yang sebenarnya dimiliki pejabat perencana (aktual) terdapat perbedaan. Hal ini dapat dijadikan landasan untuk memberikan pelatihan untuk mengurangi kesenjangan kompetensi dimasa yang akan datang. Serta perlunya dibuatkan peraturan sebagai payung hukum yang mengatur tentang kompetensi Pejabat Perencana.

Actions (login required)

View Item