Hartiningsih, Lusia Dwi (2013) Manajemen Pendederan Benih Ikan Patin (Pangasius djambal) Pada Sistem Resirkulasi Akuaponik. Masters thesis, Universitas Terbuka.
|
Text
41000.pdf Download (6MB) | Preview |
Abstract
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui padat tebar optimal pada pendederan benih ikan patin (Pangasius djambal) dengan system resirkulasi akuaponik, dengan mengamati laju pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan dan mengamati kualitas air pada pemeliharaan benih ikan. Metode yang diterapkan adalah Rancangan acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan 3 ulangan sebagai berikut perlakuan A (padat tebar 3 ekor/lt), perlakuan B (padat tebar 6 ekor/lt), perlakuan C (padal tebar 9 ekor/lt) dan perlakuan D (padat tebar I2 ekor/lt), setiap perlakuan dengan 3 (tiga) kali ulangan. Parameter yang diamati adalah pertumbuhan benih (berat mutlak dan panjang mutlak) dan sintasan pada pemeliharaan benih ikan patin selama 30 hari, sebagai data penunjang dilakukan pengamatan kualitas air. Dari hasil pengamatan berat mutlak menunjukkan bahwa masing-masing perlakuan menunjukan berat mutlak perlakuan A (2.08 gram), perlakuan B (1.85 gram), periakuan C (1.65 gram) dan perlakuan D(1.53 gram) , serta rata-rata pertambahan panjang untuk setiap perlakuan A (4.28 cm), B (4.05 cm), C (3.9 cm) dan D (3.89 cm). Dari hasil analisa sidik ragam terhadap kelangsungan hidup benih , diperoleh bahwa F Hitung < F Tabel, hal ini menunjukan bahwa perbedaan perlakuan padat tebar A(3 ekor/It), B(6 ekor/lt),C(9 ekor/lt) dan D(12 ekor/lt) tidak memberikan pengaruh yang signifikan terbadap kelangsungan hidup benih ikan Patin, hal ini disebabkan pemeliharaan dilakukan seeara terkontrol dan kualitas air berada pada kondisi optimal untuk kehidupan benih ikan patin . Pemberian pakan dilakukan dua kali sehari, dengan dosis pemberian pakan yaitu 8 % dari biomass benih, dan dari hasil analisa data lebih lanjut dengan menggunakan analisa sidik ragam, diperoleh hasil F Hitung < F Tabel , hal ini menunjukkan perlakuan perbedaan padat tebar 3,6, 9, dan 12 ek/lt pada pendederan benih ikan patin tidak memberikan pengaruh nyata terhadap konversi pakan, karena pakan diberikan dalam jenis dan dosis yang sama. Pengamatan kualitas air pada media hidroponik dilakukan secara bersamaan dengan pengamatan kualitas air pada wadah pemeliharaan benih ikan patin yaitu seminggu sekali. Suhu pada media pemeliharaan yaitu berkisar antara 27-30 °c, pH 6,7-7,2, DO 5.06 – 6.46 mg/I, Kandungan Amoniak berkisar antara 0,003- 0,06 mg/l, kandungan nitrit 0-5 mg/I, dan kandungan nitrat berkisar 0-30 mg/I. Berdasarkan pengamatan , kualitas air tersebut dapat memberikan pertumbuhan yang cukup baik bagi tanaman kangkung dan berada dalam kisaran yang dapat ditoleransi oleh benih ikan patin pada semua perlakuan sehingga terlihat bahwa padat penebaran yang dilakukan tidak mengakibatkan penurunan atau fluktuasi kualitas air yang ekstrim. Sehingga bermanfaat untuk optimalisasi penggunaan lahan dan air yang terbatas di daerah perkotaan. Dari hasil analisa usaha, Sistem Resirkulasi Akuaponik dengan padat tebar tinggi lebih ekonomis dalam usaha pendederan benih ikan palin dibanding padat tebar rendah
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Additional Information (ID): | 41000.pdf |
Uncontrolled Keywords: | pendederan benih, ikan patin, sistem akuaponik |
Subjects: | 300 Social Science > 330-339 Economics (Ilmu Ekonomi) > 338.3 Other Extractive Industries (Ekonomi Industri Lainnya) 600 Technology and Applied Sciences > 630-639 Agriculture and Related Technologies (Pertanian dan Teknologi yang Berkaitan) > 639.2 Commercial Fishing, Fishery (Penangkapan Ikan untuk Tujuan Komersial, Perikanan) |
Divisions: | Tugas Akhir Program Magister (TAPM) > Magister Manajemen Perikanan |
Depositing User: | admin upload repo |
Date Deposited: | 15 Aug 2016 08:04 |
Last Modified: | 15 Aug 2016 08:04 |
URI: | http://repository.ut.ac.id/id/eprint/1533 |
Actions (login required)
View Item |