Pemaknaan Novel Bekisar Merah dan Belantik Dengan Teori Strukturalisme Levi-Strauss dan Hermeneutika Geertz

Prakoso, Teguh (2006) Pemaknaan Novel Bekisar Merah dan Belantik Dengan Teori Strukturalisme Levi-Strauss dan Hermeneutika Geertz. Masters thesis, Universitas Gadjah Mada.

[img]
Preview
Text
40130.pdf

Download (3MB) | Preview

Abstract

Penelitian ini bertujuan menerapkan teori strukturalisme Lévi-Strauss dan hermeneutika Geertz dalam novel Bekisar Merah dan Belantik (dwilogi BM). Kedua novel tersebut menarik untuk dipilih sebagai objek analisis karena peristiwa yang diceritakan diduga memiliki pola struktur yang relatif tetap dan bentuk-bentuk cerita yang bertransformasi seperti pemikiran yang terdapat dalam teori strukturalisme Lévi-Strauss. Selain itu, selama ini teori strukturalisme Lévi-Strauss ini juga lebih banyak digunakan dalam bidang antropologi guna memecahkan mitos atau dongeng yang masih dalam bentuk cerita lisan. Struktur cerita yang ditemukan kemudian ditafsirkan dengan hermeneutika Geertz. Konflik yang terdapat dalam novel dwilogi BM sangat kompleks. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur cerita novel BM memiliki pola-pola dan relasi yang tetap. Cerita tentang kehidupan Lasi, baik ketika menjadi istri Darsa maupun menjadi istri Handarbeni, ternyata memiliki pola struktur cerita yang terjalin satu sama lain secara sedemikian rupa sehingga yang tampak adalah sejumlah variasi yang bergerak di sekitar tema tentang lika-liku kehidupan perkawinan si Bekisar Merah ini. Lasi merupakan titik sentral penceritaan yang relasi-relasi dan oposisi-oposisinya memiliki pola yang bertransformasi. Kumpulan relasi dan oposisi hadir dalam kerangka fungsi untuk memunculkan makna terjerembabnya Lasi dalam komunitas kota Jakarta yang asing bagi dirinya adalah sesuatu yang dapat diduga. Lasi sendiri, meski telah hidup makmur di kota dan akhirnya kembali ke desa, berada di antara desa dengan kota. Artinya, karena interaksinya dengan komunitas kota, seperti pola dan pengalaman hidupnya, ia bukan lagi orang desa yang lugu. Namun, karena kehidupan kota tetap memunculkan relasi-relasi yang ‘asing’ (seperti perkawinannya dengan Handarbeni), ia tetap tidak dapat masuk dalam wilayah metropolitan. Pola ini juga menggambarkan prinsip harmonisasi bahwa sesuatu bergerak dari suatu titik dan akan kembali lagi ke titik semula. Dengan kata lain, rangkaian cerita novel dwilogi BM bergerak dalam sebuah frame tertentu, dalam sebuah bingkai yang telah pasti. Desa yang digambarkan lebih memiliki nilai positif dalam hal interaksi antarmanusia dibandingkan dengan kota. Dalam kerangka pencarian deep structure, interaksi antarmanusia seperti yang dimiliki masyarakat pedesaanlah yang dianggap layak untuk diteladani dan patut menjadi bahan renungan bersama karena kemewahan dan fasilitas yang diberikan Handarbeni secara berlebihan ternyata tidak dapat membuat jiwa Lasi tenteram

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information (ID): 40130.pdf
Uncontrolled Keywords: pemaknaan novel, teori strukturalisme levi-strauss, hermeneutika geertz
Subjects: 800 Literature > 800-809 Literature Theory and Rhetoric (Teori Kesusastraan dan Retorika) > 801 Philosophy and Theory of Literatures (Filsafat dan Teori Kesusastraan)
800 Literature > 800-809 Literature Theory and Rhetoric (Teori Kesusastraan dan Retorika) > 809 Critical Appraisal of More Than Two Literatures (Sejarah, Deskripsi dan Penilaian Kritis Karya Sastra)
Divisions: Thesis,Disertasi & Penelitian > Tesis - Karya Dosen UT
Depositing User: admin upload repo
Date Deposited: 26 Aug 2016 04:12
Last Modified: 04 Oct 2016 02:12
URI: http://repository.ut.ac.id/id/eprint/2160

Actions (login required)

View Item View Item