Budiastra, A. A. Ketut (2002) Sejauh mana guru telah menguasai konsep ketrampilan proses dan sejauh mana ketrampilan proses tersebut dilaksanakan dalam pembelajaran IPA di sekolah dasar. Project Report. Universitas Terbuka, Jakarta.
|
Text
81218.pdf Download (2MB) | Preview |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data dan informasi tentang: 1) sejauhmana guru-guru SD menguasai keterampilan proses IPA; 2) sejauhmana guru-guru SD telah mengaplikasikan keterampilan proses dalam pembelajaran IPA di SD; 3) hubungan antara penguasaan guru-guru SD dalam keterampilan proses IPA dengan sejauhmana konsep-konsep keterampilan proses tersebut diaplikasikan di kelas; 4) kendala-kendala yang dialami guru-guru SD dalam mengaplikasikan keterampilan proses dalam pembelajaran IP A di kelas. Populasi dalam penelitian ini adalah guru-guru SD yang telah mengikuti program penyetaraan D II Guru SD yang diselenggarakan oleh Universitas Terbuka baik mahasiswa swadana maupun mahasiswa proyek. yang ada di seluruh UPBJJ-UT. Sampel lulusan Program DII PGSD di UPBJJ UT Bogor, Jakarta, Denpasar. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara bertahap, yaitu: 1) Pemilihan UPBJJ-UT dilakukan secara purposive, yaitu UPBJJ-UT Bogor, Jakarta, dan Denpasar dengan pertimbangan sedikitnya dapat mewakili dua (2) wilayah yaitu wilayah barat dan tengah; 2) Penentuan lulusan per UPBJJ dilakukan secara cluster sampling, yaitu mewakili wilayah perkotaan dan wilayah pedesaan. 3) Kritcria Guru yang dijadikan sampel adalah: a) guru-guru yang mengajar mulai kclas III s.d. kelas VI, dengan alasan mata pelajaran IPA diajarkan mulai kelas III s.d. kelas VI); b) guru yang dijadikan sampel adalah guruguru yang telah mengikuti program penyetaraan D II Guru SD baik swadana maupun proyek. Berdasarkan basil temuan-tcmuan di lapangan dan basil pengolahan data, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu: I) Pada dasarnya sebagian besar guru SD memaharni tentang alat peraga IPA/Kit IPA, mengetahui fungsi dan tujuan dari alat peraga tetapi mereka mengalami kesulitan dalam mengimplementasikannya di kelas. Hal ini terjadi karena sebagian besar dari mereka tidak memiliki Ia tar belakang pendidikan IPA, tidak menguasai cara menggunakan alat peraga!Kit IPA, serta tidak tersedianya alat peraga Kit IPA yang memadai di sekolah; 2) Masih ada guru-guru yang mengalami kesulitan dalarn menggunakan alat peraga IP N Kit IP A hal ini terjadi karena sebagian dari mereka tidak memiliki Jatar belakang pendidikan IPA: 3) Sebagian guru telah mengaplikasikan keterarnpilan proses IPA dalam pembelajaran IPA di SD dan jenis keterarnpilan proses yang paling sering diaplikasikan kepada siswa adalah keterampilan mengobservasi. Sedangkan keterampilan proses seperti klasifikasi, pengukuran, komunikasi, inferensi, prediksi, dan eksperimen jarang diaplikasikan bahkan ada guru yang tidak menerapkannya; 4) Banyak hal yang menjadi kendala dalam mengaplikasikan keterarnpilan proses dalam pembelajaran IPA di SD antara lain: a) kurangnya alat peraga bila dibandingkan dcngan jumlah siswa yang ada di kelas; b) kurangnya penataran!workshop tentang penggunaan alat peraga IPA; c) kurangnya pemahaman guru terhadap cara menggunakan alat peraga IPA; d) ada asumsi bahwa penggunaan alat peraga atau Kit IPA memakan waktu yang lama; e) alat peraga untuk beberapa percobaan tidak tersedia di sekolah; 5) Rata-rata kemarnpuan guru-guru dalarn menjawab keteran1pilan proses IPA dari Kancam Kcbon Jeruk Jakarta, Kancam Parung dan Kancam Semplak Bogor, Kancam Kcdiri Tabanan adalah sebesar 57,72 dari 15 pertanyaan yang ada dalarit lembar tes; 6) Dari basil observasi yang dilakukan pada saat para guru mengajar di kelas terlihat bahwa alat-alat peraga!Kit IPA sangat jarang sekali digunakan dalarn proses pembclajaran. Guru-guru cenderung mengajarkan IPA secara verbalisme. Kalaupun ada yang menggunakan alat peraga!Kit IPA, itupun cenderung dilakukan dengan mendemonstrasikan di depan kclas; 7) Rentangan skor keterarnpilan proses IPA yang diperoleh oleh para guru sangat bervariasi antara 30,23 sampai dengan 79,07 dengan rata-rata(mean)= 58,79 ; median=58,14 ; dan modus sebesar 53,49. Hal ini menandakan bahwa penguasaan mereka terhadap keterampilan proses IP A sangat bervariasi; 7) Rentangan skor aplikasi keterampilan proses IPA yang diperoleh oleh para guru bervariasi dengan rentangan 44 sampai dengan 76 dengan rata-rata (mean) = 59,44; median=60,00 ; dan modus sebesar 52,00; 8) Korelasi antara skor dalam kemarnpuan keterarnpilan proses IP A dengan skor aplikasi keterampilan proses IPA di kelas memberikan basil sebesar 0,252. Hal ini menunjukkan bahwa korelasi antara penguasaan • guru-guru dalam ketrampilan proses IPA dcngan sejauhmana keterampilan proses IPA tcr~chut di~rliknsiknn di kclas tcrgolong rcndah.
Item Type: | Monograph (Project Report) |
---|---|
Additional Information (ID): | 03/81218 |
Uncontrolled Keywords: | Evaluasi guru, keterampilan guru, IPA SD |
Subjects: | 300 Social Science > 370-379 Education (Pendidikan) > 371.144 Evaluation Of Teacher (Evaluasi Guru) |
Divisions: | Thesis,Disertasi & Penelitian > Penelitian |
Depositing User: | admin upload repo |
Date Deposited: | 26 Aug 2016 07:13 |
Last Modified: | 12 Jul 2018 03:10 |
URI: | http://repository.ut.ac.id/id/eprint/2175 |
Actions (login required)
View Item |