Peningkatan Libido dan Populasi Sel Basofil Hipofisis Tikus Putih Jantan Pengaruh Pemberian Pasak Bumi

Pratomo, Hurip (2013) Peningkatan Libido dan Populasi Sel Basofil Hipofisis Tikus Putih Jantan Pengaruh Pemberian Pasak Bumi. In: Seminar Nasional FMIPA-UT 2013.

[img]
Preview
Text
fmipa2013_b3_hurip.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (91kB) | Preview

Abstract

Pasak bumi dikenal masyarakat tradisionil sebagai herbal untuk meningkatkan stamina dan kemampuan “keperkasaan” pria. Penelitian untuk menguji khasiat tersebut perlu banyak dilakukan. Penelitian ini adalah sebagian dari sejumlah penelitian Pratomo Hurip yang mengkaji khasiat pasak bumi pada hewan coba tikus putih jantan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengamati perilaku libido yang sering muncul, dilanjutkan dengan menganalisis perubahan populasi sel basofil di dalam hipofisis karena pemberian ekstrak air pasak bumi (Eurycoma longifolia Jack). Pengamatan tingkah laku libido tikus putih jantan dirancang menggunakan kandang tikus putih betina estrus yang dipartisi oleh jaring kawat. Ada empat variasi dosis pasak bumi ekstrak air yang diberikan sekali setiap pagi kepada tikus putih jantan dewasa selama 3 hari. Dosis ke-1 adalah 18 mg/200 g bb (bb = berat badan), dosis ke-2 adalah 100 mg/200 g bb, ke-3 adalah 200 mg/200 bb, dan dosis ke-4 sebagai kontrol: aquadest 1 ml. Penelitian dilanjutkan pada: analisis perubahan distribusi sel basofil dan acidophil disebabkan pemberian pasak bumi dosis yang menghasilkan libido maksimal. Analisis perubahan distribusi sel basofil dan acidophil dilakukan menggunakan pewarna Hemaktosilin Eosin (HE) pada sel-sel hipofisis anterior yang telah diproses histologi. Hasil perilaku libido yang sering muncul adalah: 1.Mendekati partisi betina, 2. Menggaruk/menggigit partisi, 3. Bertemu muka antara jantan dengan betina. Hasil analisis menunjukkan bahwa efek terbaik libido diakibatkan pemberian dosis pertama = 18 mg/200 g bb. Sementara efek libido dosis 2 dan 3 lebih baik daripada kelompok kontrol aquadest tetapi lebih rendah daripada pengaruh dosis 1. Selanjutnya hasil analisis pada distribusi sel basofil dan acidofil hipofisis, menunjukkan bahwa: sel Basophyl meningkat secara signifikan dalam hari ketiga pemberian pasak bumi, sementara sel acidofil menurun populasinya. Penelitian menyimpulkan terjadi peningkatan libido dan populasi sel basofil setelah pemberian pasak bumi dosis 18 mg/200 g bb selama tiga hari.

Item Type: Conference or Workshop Item (Paper)
Additional Information (ID): fmipa2013_b3_hurip.pdf
Uncontrolled Keywords: pasak bumi, libido, sel basofil
Subjects: 600 Technology and Applied Sciences > 610-619 Medical and Medicine Science (Ilmu Kedokteran dan Ilmu Pengobatan) > 611.6 Urogenital Organs, Kidney (Organ Saluran Kencing, Ginjal)
Divisions: Prosiding Seminar > Seminar Nasional FMIPA-UT 2013
Depositing User: admin upload repo
Date Deposited: 30 Aug 2016 07:53
Last Modified: 26 Oct 2016 06:45
URI: http://repository.ut.ac.id/id/eprint/2506

Actions (login required)

View Item View Item