Laksono, Kisyani (2010) Pengembangan Budaya Sekolah untuk Meretas Pendidikan Karakter. In: Temu Ilmiah Nasional Guru II: Membangun Profesionalitas Insan Pendidikan Yang Berkarakter dan Berbasis Budaya, 24–25 November 2010, Tangerang Selatan.
|
Text
fkip201028.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (123kB) | Preview |
Abstract
Secara kontekstual, saat ini marak tayangan dalam media cetak maupun noncetak yang memuat fenomena dan kasus perseteruan dalam berbagai kalangan yang memberi kesan seakan-akan bangsa kita sedang mengalami krisis etika dan krisis kepercayaan diri. Untuk mengatasi masalah itu, perlu dilakukan berbagai upaya, di antaranya dengan pengembangan budaya sekolah untuk mendukung kebijakan nasional “pembangunan karakter bangsa” dan meretas “pendidikan karakter”. Budaya sekolah merupakan kualitas kehidupan sekolah yang tumbuh dan berkembang berdasarkan nilai-nilai tertentu yang dianut sekolah. Idealnya, setiap sekolah memiliki spirit atau nilai-nilai tertentu, misalnya jujur, cerdas, tangguh, dan peduli. Nilai-nilai tersebut akan mewarnai gerak langkah sekolah, membentuk kualitas kehidupan fisiologis maupun psikologis sekolah, dan lebih lanjut akan membentuk perilaku sistem (sekolah), kelompok, dan warga sekolah. Oleh karena itu diperlukan budaya sekolah yang kondusif yang mampu memberikan pengalaman bagi tumbuh kembangnya perilaku berkarakter sebagai perwujudan dari nilai-nilai tersebut. Budaya sekolah yang kondusif akan tampak atau tecermin dalam kebijakan, aturan sekolah, fisik sekolah, dan perilaku warga sekolah. Yang perlu diperhatikan adalah pendidikan karakter hanya akan efektif bilamana disemayamkan dalam budaya sekolah dan dalam diri warga sekolah, bukan sekadar diinformasikan atau dilatihkan. Adapun langkah-langkah pengembangan budaya sekolah yang kondusif dapat dilakukan dengan cara: (1) Identifikasi spirit atau nilai-nilai sebagai sumber budaya sekolah oleh pendidik, tenaga kependidikan, dan seluruh pemangku kepentingan (hasil identifikasi akan ditetapkan sebagai kebijakan resmi sekolah dalam bentuk surat keputusan kepala sekolah); (2) Sosialisasi dan penyemayaman nilai-nilai secara kontinu kepada warga sekolah dan pemangku kepentingan; (3) Kepala sekolah harus selalu menumbuhkan komitmen warga sekolah dan pemangku kepentingan untuk memegang teguh nilai-nilai yang telah ditetapkan bersama. Pengembangan budaya sekolah ini akan berhasil bilamana nilai-nilai sebagaimana termanifestasikan dalam berbagai kebijakan dan peraturan sekolah menjadi perilaku sosial sehari-hari di sekolah.
Item Type: | Conference or Workshop Item (Paper) |
---|---|
Additional Information (ID): | fkip201028.pdf |
Uncontrolled Keywords: | budaya sekolah, pendidikan karakter, nilai-nilai, warga sekolah, pemangku kepentingan |
Subjects: | 100 Philosophy and Psychology > 150-159 Psychology (Psikologi/Ilmu Jiwa) > 150.7 Education of Psychology (Pendidikan Psikologi) |
Divisions: | Prosiding Seminar UT > Temu Ilmiah Nasional Guru II |
Depositing User: | admin upload repo |
Date Deposited: | 30 Aug 2016 08:27 |
Last Modified: | 30 Jan 2019 02:58 |
URI: | http://repository.ut.ac.id/id/eprint/2551 |
Actions (login required)
View Item |