Pengelolaan Sampah Organik pada Dinas Pasar, Kebersihan, dan Pertamanan Kabupaten Aceh Utara

Abdullah, (2012) Pengelolaan Sampah Organik pada Dinas Pasar, Kebersihan, dan Pertamanan Kabupaten Aceh Utara. Masters thesis, Universitas Terbuka.

Preview

Text 41990.pdf Download (6MB) | Preview

Abstract

Sampah merupakan bahan material sisa yang tidak terpakai setelah berakhimya aktifitas. Sampah organik masih dilihat sebagai sampah yang kurang bermanfaat dan hanya dilihat dari aspek kurang menguntungkan, bau, busuk, beserakan, tetapi disisi lain mempunyai nilai yang sangat berguna jika dikelola dengan baik. Sampah organik terdiri dari dua yaitu sampah organik basah seperti sisa sayuran, rumput, hewan, kulit buah-buahan dan lain-lain, kemudian sampah organik kering seperti kertas, potongan kayu, rumput, ranting pohon, daun kering dan lain sebagainya. Analisis data menggunakan metode kualitatif guna untuk memperoleh gambaran tentang kebijakan pengelolaan sampah di Kota Lhoksukon. Pengumpulan data informasi diperoleh melalui wawancara, obsevasi dan dokumentasi. Wawancara merupakan tanya jawab langsung secara lisan guna memperoleh informasi aktual dari informan. Penentuan informan dengan cara purposive sampling dan snowball sampling. Observasi dilakukan untuk mengungkapkan fakta tentang sistem pengelolaan sampah. Dokumentasi dengan cara mengurnpul dokumen-dokumen tertulis dari dinas terkait seperti Peraturan Daerah (Qanun), program kerja, laporan kegiatan dan lainnya sesuai dengan tujuan penelitian. Penelitian ini menyimpulkan bahwa adanya kearifan pemerintah daerah, peran serta masyarakat, dan tokoh agama merupakan faktor pendukung, sedangkan kurangnya sumber daya manusia, belum sempurnanya peralatan, armada angkutan yang minim, pembinaan pedagang pasar masih kurang, dan belum maksimal pendapatan Asli Daerah (PAD) dari penerimaan retribusi kebersihan sebagai faktor penghambat dalam pengelolaan sampah di Kabupaten Aceh Utara.

Actions (login required)

View Item