Pengaruh Supervisory Controlling Terhadap Unsur Produktivitas Tenaga Kerja White Collar (Kasus : Engineering Designer)

Triwidiastuti, Sri Enny (1994) Pengaruh Supervisory Controlling Terhadap Unsur Produktivitas Tenaga Kerja White Collar (Kasus : Engineering Designer). Masters thesis, ITB.

Preview

Text 40071.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (4MB) | Preview

Abstract

Dalam kegiatan manajemen peran seorang supervisor terasa sangat diperlukan, karena seorang supervisor mempakan penghubung antara manajer dan bawahannya. Dari sisi maoajer seorang supervisor seharusnya mampu meneruskan informasi dari manajer kepada karyawan yang membutuhkan, melaksanakan rencana dan kebijakan manajer yang disesuaikan dengan strategi, missi dan sasaran organisasi; dilain pihak seorang supervisor diharapkan dapat menyampaikan Iaporan tentang prestasi kerja, keinginan, harapan dan keluhan bawahan yang dipimpinnya. Selain ltu seorang supervisor harus dapat mengatur kegiatan secara aktif bila terjadi kegiatan/kejadian yang tidak rutin dan mampu membuat keputusan yang dapat dipertanggungjawabkan. Peran, tugas dan wewenang seorang supervisor hampir sama dengan seorang manajer yaitu merencanakan,mengarahkan,memotivasi dan mengi.:ontrol bawahan pada tingkat operasional. Yang membedakan peran seorang supervisor dan manajer adalah besamya tanggung jawab masing-masing fungsi manajerial, selain itu orientasi supervisor lebih bersifat kedalam. Istilah white collar yang diartikan oleh Lehrer (1983) sebagai tenaga kerja yang memiliki karakteristik tertentu diantaranya adalah : seringkali sulit untuk menentukan apa, berapa jumlah dan bagaimana mutu hasil kerjanya, sifat pekerjaan yang seringkali berubah, terdapat kegiatan pelaksanaan tugas yang berbeda dan ban yak altematif umuk melaksanakannya,kadang-kadang sifat pekerjaannya seringkali saling tergantung satu sama lain sehingga sulit untuk menentukan unjuk kerja perorangan. Penelitian ini berusaha untuk mengamati kegiatan supervisory controlling (kontrol yang dilakukan oleh seorang supervisor) dilingkungan pekerjaan engineering design dan mencari hubungan antara kegiatan tersebut dengan produktivitas yang dihasilkan oleh tenaga kelja bawahannya. Dari analisa data dapat ditarik kesimpulan: Analisa Frekwensi dapat menggambarkan kondisi responden yaitu basil kerja (output) engineering designer adalah bempa data dan informasi, terdapat ketergantungan antara individu dengan indivldu dalam unit kinerja maupun unit kerja dengan unit kerja, tugas yang seringkali berubah dan ada modifikasi dalam pelak-sanaan pekeljaan serta alternatif penyelesaian pekerjaan, terdapat penerapan metode kontrol tertentu terutama untuk mengatur mutu dan batas waktu di mana unsur mutu dan batas waktu menjadi unsur utama dengan standard kerja yang masih bisa dimoditikasi serta tidak terdapat perbedaan antara pria dan wanita. Diperlukan pendidikan tambahan pelaksanaan tugas sehari-hari me-merlukan pengetahuan dan ketrampilan khusus. Analisa Korelasi menghasilkan kesimpulan tidak terdapat korelasi positif yang signifikan antara variabel supervisory controlling yangditeliti dengan variabel produktivitas, dan Analisa Faktor dapat mengextrasi 22 variabel Supervisory Controlling menjadi 8 faktor dengan variabel dominan yaitu; upaya mempertahankan kontrol yang positif, unsnr yang mempengaruhi performansi kerja supervisor, pendidikan bawahan, modifikasi SOP, tanggung jawab supervisor frekwensi pelanggaran dan penerapan metoda kontrol.

Actions (login required)

View Item