Sanitasi Lingkungan dan Kondisi Sosio Ekonomi Pedagang Makanan Jajanan

Ratnawati, Tina and Suhardianto, Anang (2001) Sanitasi Lingkungan dan Kondisi Sosio Ekonomi Pedagang Makanan Jajanan. Project Report. Universitas Terbuka, Jakarta.

Preview

Text 81136.pdf Download (2MB) | Preview

Abstract

Penelitian mengenai "Sanitasi Lingkungan dan Kondisi Sosio Ekonomi Pedagang Makanan Jajanan" di tempat-tempat tujuan wisata di Kota Bandung dilakukan dengan mendatangi secara langsung pedagang makanan jajanan di beberapa lokasi tujuan wisata. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data/informasi yang berhubungan dengan berbagai keadaan pedagang makanan jajanan yang meliputi aspek sosial ekonomi pedagang makanan jajanan dan keadaan sanitasi lingkungan tempat penjualan makanan jajanan serta informasi mengenai peranan lembaga pemerintah dan badan-badan swasta dalam membina dan mengembangkan usaha makanan jajanan. Wawancara secara mendalam dilakukan terhadap 66 orang pedagang makanan jajanan yang terpilih. Pertanyaan yang diajukan mencakup latar belakang pedagang makanan jajanan, pengelolaan penjualan makanan yang dijual, aspek ekonomi, serta aspek penanganan makananjajanan. Hasil penelitian di lapangan menunjukkan bahwa sebagian besar pedagang makananjajanan mempunyai latar belakang pendidikan yang cukup rendah ( 36 orang /54.5% berpendidikan SD dan SLTP) dan umumnya mereka memiliki rumah sendiri. Tenaga pekerja yang digunakan oleh para pedagang untuk mengelola usahanya sebagian besar diperoleh dengan cara memperkerjakan anggota keluarganya. Mereka bekerja antara 3 sampai dengan 6 jam per hari dengan upah berkisar anatara Rp. 2.500,00 sampai dengan Rp. 5.000,00 per hari. Modal pertama yang digunakan oleh para pedagang berkisar antara Rp. 150.000,00 sampai dengan Rp. 2.500.000,00. Sedangkan penyiapan makanan jajanan yang akan dijual umumnya dilakukan di dua tempat yaitu di rumah dan di lokasi penjualan. Lokasi atau tempat penjualan makanan jajanan umumnya memiliki lingkungan sanitasi yang baik. Hal ini antara lain ditunjukkan dengan adanya sumber air bersih (PAM) untuk kegiatan usahanya, pemakaian air bersih, serta tersedianya tempat pembuangan sampah yang memadai. Instansi pembina/pengendali pengelolaan pedagang makanan jajanan belum berperan secara optimal. Hal ini ditunjukkan antara lain oleh kurangnya pembinaan terhadap para pedagang serta belum adanya pemisahan lokasi yang jelas antara penJaJa makanan dan penjual barang-barang non pangan.

Actions (login required)

View Item