Sudrajat, Dadang and Mulyana, Nana and Ardhari, Arief (2013) Seleksi Mikroba Rizosfer Indigen untuk Bahan Bioaktif pada Inokulan Berbasis Kompos Iradiasi. In: Seminar Nasional FMIPA-UT 2013.
|
Text
fmipa2013_d9_dadangsnanamarifa.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (302kB) | Preview |
Abstract
Salah satu komponen utama sebagai bahan aktif bahan pembawa (carrier) kompos iradiasi untuk pembuatan pupuk organik hayati (POH) adalah isolat mikroba potensial yang berperan dalam penyedia hara serta hormon pemacu pertumbuhan. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan isolat-isolat mikroba pada daerah perakaran tanaman (rizosfer), selanjutnya dilakukan isolasi dan seleksi sehingga diperoleh isolat potensial yang berkemampuan fiksasi nitrogen (N2), menghasilkan hormon pertumbuhan (Asam Indol Asetat), dan melarutkan fosfat. Isolat potensial tersebut kemudian digunakan sebagai bahan bioaktif pada pembuatan formulasi inokulan konsorsium mikroba rhizosfer berbasis kompos radiasi. Tahapan penelitian yang dilakukan adalah isolasi mikroba dari beberapa lokasi di wilayah Jawa Barat, dan Jawa Tengah. Dari hasil isolasi mikroba dari 48 contoh tanah rizosfer, diperoleh 116 isolat. Selanjutnya dilakukan seleksi, dan identifikasi mikroba, untuk memperoleh isolat yang unggul. Parameter yang diukur adalah analisis kandungan AIA dengan metode kolorimetri, uji penambat N2 dengan metode Uji Reduksi Asetilen (ARA) mengunakan Gas Khromatografi, uji kelarutan fosfat secara kualitatif (dalam media pikovskaya) dan uji kuantitatif fosfat terlarut (spektrofotometri). Evaluasi kemampuan isolat terpilih terhadap pertumbuhan tanaman jagung dilakukan di dalam pot. Isolat hasil evaluasi akan digunakan sebagai inokulan konsorsium mikroba rhizosfer berbasis kompos iradiasi. Berdasarkan hasil seleksi terhadap isolat bakteri diperoleh 8 isolat unggul bakteri yang sudah diidentifikasi sebagai Bacillus circulans (3 isolat), Bacillus stearothermophlllus (1 isolat), Azotob acter sp (3 isolat) Pseudomonas diminuta(1 isolat). Kemampuan pelarutan fosfat yang tertinggi diperoleh isolat BD2 (Bacillus circulan ) yaitu sebesar 91,21mg/l dengan ukuran zona bening dalam medium pikovskaya 1,42cm. Kemampuan produksi hormon AIA yang paling tinggi dicapai isolat Pseudomonas diminuta (kode KACI) yaitu sebesar 74,34 μg/ml, sedangkan Kemampuan fiksasi N2 tertinggi dicapai isolat Azotobacter sp (kode KDB2) yaitu sebesar 235,05 nmol/jam. Hasil uji viabilitas sel delapan (8) isolat terpilih dalam bahan pembawa kompos iradiasi sedikit mengalami penurunan selama 3 bulan penyimpanan. Inokulan dalam bahan pembawa kompos iradiasi mampu memacu pertumbuhan tanaman jagung. Inokulan yang berisi isolat Azotobacter sp(KDB2) merupakan inokulan paling potensial.
Item Type: | Conference or Workshop Item (Paper) |
---|---|
Additional Information (ID): | fmipa2013_d9_dadangsnanamarifa.pdf |
Uncontrolled Keywords: | Mikroba rizosfer, isolasi, seleksi, kompos iradiasi, inokulan |
Divisions: | Prosiding Seminar UT > Seminar Nasional FMIPA-UT 2013 |
Depositing User: | admin upload repo |
Date Deposited: | 27 Oct 2016 01:36 |
Last Modified: | 20 Feb 2019 08:13 |
URI: | http://repository.ut.ac.id/id/eprint/4107 |
Actions (login required)
View Item |