Iswandi, (2012) Implementasi Kebijakan Pembangunan NTB Bersaing Dalam Peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Nusa Tenggara Barat. Masters thesis, Universitas Terbuka.
Text
40889.pdf Download (8MB) |
Abstract
Masih rendahnya IPM NTB yang tidak pernah beranjak dari posisi nomor 32 dalam sepuluh tahun terakhir, telah mendorong Pemerintah Provinsi NTB menetapkan suatu kebijakan pembangunan yang dapat mempercepat peningkatan IPM. Kebijakan tersebut tertuang Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2009-2013 yang dikenal dengan kebijakan pembangunan NTB Bersaing. Dalam penulisan TAPM ini telah dilakukan penelitian tentang Implementasi Kebijakan Pembangunan NTB Bersaing Dalam Peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di NTB. Penelitiannya menggunakan metode penelitian deskriptif yang menggabungkan (mixmethod) data kuantitatif dan kualitatif. Tujuan penelitian mendeskripsikan, menganalisis dan menginterpretasikan tentang : (1) Implementasi kebijakan pembangunan NTB Bersaing; (2) Faktor pendukung dan faktor penghambat implementasi kebijakan pembangunan NTB Bersaing; dan (3) Dampak implementasi kebijakan pembangunan NTB Bersaing terhadap IPM. Implementasi kebijakan pembangunan NTB Bersaing bertujuan untuk menurunkan angka kematian ibu menuju nol, menurunkan angka drop out menuju no l, serta menurunkan angka buta aksara menuju nol. Program yang dilaksanakan dikenal dengan Gerakan 3A dan Implementor melibatkan tiga unsur penting yang saling mendukung, yaitu jajaran pemerintah daerah, swasta dan masyarakat sipil. Dilihat proses dan tahapan Pelaksanaan G3A, yakni (1) sosialisasi dan diseminasi; (2) pengorganisasian; (3) penyusanan program kerja; (4) pelaksanaan; (5) pengendalian dan pengawasan; serta (6) pelaporan; disimpulkan kebijakan G3A telah diimplementasikan dengan baik. Bahkan dampaknya telah dapat meningkatkan angka reduksi shortfaal IPM NTB. Penerima manfaat program G3A sepakat agar implementasi kebijakan G3A diteruskan dan ditingkatkan sampai terwujud menjadi suatu gerakan masyarakat. Faktor komunikasi telah berhasil melaksanakan transformasi kebijakan secara tepat dan konsisten kepada kelompok sasaran. Demikian pula dengan faktor disposisi dari para implementor kebijakan G3A demikian kuat dan telah membentuk suatu persepsi publik agar program G3A terus dilanjutkan serta ditingkatkan. Namun keterbatasan faktor sumberdaya, baik sumberdaya manusia, anggaran dan perlengkapan pendukung telah menyebabkan implementasi kebijakan G3A belum cukup efektif berperan mengangkat posisi IPM NTB. Hal ini juga dipengaruhi oleh faktor struktur birokrasi di Provinsi maupun Kabupaten/Kota se-NTB yang belum mendukung implementasi kebijakan G3A sebagai suatu gerakan perubahan sosial. Setelah implementasi kebijakan G3A, peningkatan IPM NTB sangat progresif, sehingga direkomendasikan agar kebijakan pembangunan NTB Bersaing melalui program G3A diperkuat dalam bentuk-bentuk peraturan daerah sehingga pelembagaan dan keberlanjutannya sebagai gerakan masyarakat dapat terwujud.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Additional Information (ID): | 13/40889.pdf |
Uncontrolled Keywords: | Kebijakan Pembangunan, Implementasi Kebijakan, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) |
Subjects: | 300 Social Science > 350-359 Public Administration and Military Science (Administrasi Negara dan Ilmu Kemiliteran) > 351.072 Research, Related Topics (Metode Riset Penelitian Administrasi Negara, Statistik Administrasi Negara) 300 Social Science > 350-359 Public Administration and Military Science (Administrasi Negara dan Ilmu Kemiliteran) > 351.598 Public Administration in Indonesia (Administrasi Negara di Indonesia) |
Divisions: | Tugas Akhir Program Magister (TAPM) > Magister Ilmu Administrasi Publik |
Depositing User: | admin upload repo |
Date Deposited: | 01 Aug 2016 04:05 |
Last Modified: | 15 Aug 2019 08:57 |
URI: | http://repository.ut.ac.id/id/eprint/432 |
Actions (login required)
View Item |