Christian, Sonata (2012) Penggalakan Entrepeneurship Sebagai Langkah Awal Untuk Peningkatan Kemandirian Perekonomian Indonesia. In: Semnas Fekon: Optimisme Ekonomi Indonesia 2013, Antara Peluang dan Tantangan.
|
Text
fekon2012-57.pdf Download (712kB) | Preview |
Abstract
Permasalahan dalam ekonomi makro Indonesia yang saat ini menjadi perhatian banyak pihak adalah mengenai pengangguran dan kemiskinan. Krisis finansial global yang saat ini terjadi di beberapa negara Eropa dan tingginya persaingan usaha di era globalisasi ini juga dapat berpengaruh terhadap operasional beberapa perusahaan multinasional di Indonesia. Hal ini dapat saja semakin memburuk bila kondisi perekonomian Indonesia juga ikut terpengaruh maka jumlah pengangguran dan kemiskinan yang ada akan semakin bertambah. Yang menarik perhatian adalah banyaknya pengangguran terdidik dari kalangan intelektual yang telah menyelesaikan jenjang pendidikan sekolah kejuruan, sekolah menengah atas, diploma bahkan lulusan perguruan tinggi/universitas. Yang terjadi saat ini para pengangguran terdidik tersebut banyak yang masih terpaku pada paradigma menjadi pencari kerja dan bukan pencipta lapangan kerja. Padahal dengan kecerdasan intelektual yang dimiliki disertai bekal ilmu yang telah diperoleh selama menempuh pendidikan mereka dapat membuka lapangan kerja yang baru. Seandainya mereka digalakkan untuk memiliki sifat entrepreneurship: kreatif, inovatif, mau berkeringat dan tidak mudah menyerah membangun usaha baru berdasarkan peluang-peluang yang ada maka lapangan kerja akan terbuka luas dan tingkat perekonomian Indonesia akan meningkat. Saat ini Negara Indonesia membutuhkan banyak entrepreneur dikalangan generasi muda. Seorang entrepreneur menurut Dr.(HC) Ir.Ciputra adalah orang yang dapat merubah kotoran dan rongsokan menjadi emas. Dengan sentuhan kreatifitas, inovasi dan ilmu pengetahuan yang dimiliki para entrepreneur tersebut diharapkan dapat mengolah segala potensi kekayaan alam, kekayaan bahari, ekologi, wisata, industri kreatif, dan segala faktor produksi yang dimiliki Negara Indonesia menjadi bernilai guna dan membuka banyak lapangan kerja baru. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh David Mc.Clelland membuktikan bahwa sebuah negara akan disebut makmur dan memiliki kemandirian ekonomi jika memiliki jumlah entrepreneur minimal 2% dari seluruh penduduk di negara tersebut. Berdasarkan data statistik tahun 2011 jumlah entrepreneur di Indonesia baru mencapai 0,24%, bandingkan dengan negara lain seperti Malaysia yang telah memiliki entrepreneur sebesar 3%, Singapura 7%, China 10% dan Amerika Serikat 12,5%. Penggalakan entrepeneurship secara nyata oleh pemerintah diyakini akan menjadi sebuah momentum langkah awal bagi peningkatan kemandirinan perekonomian Indonesia.
Item Type: | Conference or Workshop Item (Paper) |
---|---|
Additional Information (ID): | fekon2012-57.pdf |
Uncontrolled Keywords: | Perekenomian Indonesia, Pengangguran, Kemiskinan, Entrepreneurship, Entrepreneur |
Subjects: | 300 Social Science > 330-339 Economics (Ilmu Ekonomi) > 338.04092 Entrepreneurs (Entrepreneur, Wirausaha) 300 Social Science > 330-339 Economics (Ilmu Ekonomi) > 338.9598 In Indonesia (Perkembangan Ekonomi di Indonesia, Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia) |
Divisions: | Prosiding Seminar UT > Seminar Nasional FEKON-UT 2012 |
Depositing User: | Praba UT |
Date Deposited: | 02 Nov 2016 01:39 |
Last Modified: | 19 Sep 2018 06:02 |
URI: | http://repository.ut.ac.id/id/eprint/5094 |
Actions (login required)
View Item |