Wijanarko, (2014) Pemberdayaan Petani Melalui Komunikasi Penyadaran Kritis(Kasus Pemberdayaan Petani Padi Organik Paguyuban Petani Al-Barakah Kabupaten Semarang). In: Seminar Nasional UT 2014, 23 Oktober 2014, Universitas Terbuka Convention Center (UTCC).
|
Text
fekonisip24467.pdf Download (92kB) | Preview |
Abstract
Komunikasi pembangkitan kesadaran (consciousness raising) pada organisasi gerakan petani sangat dibutuhkan untuk menyadarkan anggota kelompok tani akan situasi ketidakadilan yang mereka rasakan. Tujuan consciousness raising adalah partisipasi anggota pada proses pemberdayaan. Sebagai bentuk perlawanan terhadap dominasi ruang publik negara yang memarginalkan ruang-ruang komunikasi petani pada aras lokal, maka proses pembangkitan kesadaran sebagai strategi organisasi gerakan petani untuk melawan bentuk-bentuk penindasan dan penaklukan. Paguyuban Petani Al-Barakah yang terletak di Desa Ketapang Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Jawa Tengah sebagai gerakan petani memiliki beragam bentuk kegiatan pembangkitan kesadaran di tingkat lokal. Penelitian ini bertujuan untuk melihat sejauhmana kontestasi wacana yang mempengaruhi latar belakang isyu ketidakadilan dalam proses pemberdayaan petani organik, melihat saluran komunikasi dan bentuk komunikasi penyadaran kritis yang digunakan mempengaruhi kontruksi akan ketidakadilan, identitas, kesadaran dan motivasi partisipan dalam proses pemberdayaan serta melihat teknik dan tahapan penyadaran kritis yang dilakukan turut mempengaruhi partisipasi anggota paguyuban. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan paradigma konstruktivisme. Penelitian ini menggunakan studi kasus intrumental untuk memahami fenomena komunikasi pembangkitan kesadaran (consciousness raising) pada kelompok tani yang berbasis gerakan sosial. Fenomena komunikasi ini berhubungan dengan pelibatan aktif anggota petani dalam suatu aksi sosial yang bersifat kolektif. Temuan penelitian adalah isyu yang berkembang merupakan hasil kontestasi wacana dominan (cultural thema) berupa dominasi pembangunan oleh Negara dan wacana tandingan (counter thema) berupa pemberdayaan petani organik. Program pertanian organik lahir untuk mengusung pertanian ramah lingkungan. Komunikasi penyadaran kritis gerakan petani menggunakan saluran atau media komunikasi yang mixture. Media komunikasi penyadaran kritis yang digunakan meliputi pertemuan kelompok yang dikombinasikan dengan saluran face to face antar partisipan dan media tradisional/rakyat (pengajian atau arisan), seminar dan festival. Bentuk komunikasi pada saluran penyadaran yang digunakan bersifat multy track communication melalui kombinasi dialog dan monolog. Isyu pertanian organik membentuk kesadaran kritis dengan motivasi intrumental-ideologi
Item Type: | Conference or Workshop Item (Paper) |
---|---|
Additional Information (ID): | fekonisip24467 |
Uncontrolled Keywords: | Pembangkitan kesadaran, pemberdayaan petani, saluran komunikasi, aksi kolektif |
Subjects: | 600 Technology and Applied Sciences > 630-639 Agriculture and Related Technologies (Pertanian dan Teknologi yang Berkaitan) > 630.92Farmers (Petani) |
Divisions: | Prosiding Seminar UT > Seminar Nasional UT 2014 |
Depositing User: | Praba UT |
Date Deposited: | 02 Nov 2016 02:25 |
Last Modified: | 26 Jul 2019 02:38 |
URI: | http://repository.ut.ac.id/id/eprint/5132 |
Actions (login required)
View Item |