Susanto, Agus and Rusdiyanto, Edi and Sumartono, (2012) Analisis Keberlanjutan Pemanfaatan Situ Kedaung, Kecamatan Pamulang Kota Tangerang Selatan. Project Report. Universitas Terbuka, Jakarta.
|
Text
2012_12.pdf Download (1MB) | Preview |
Abstract
Pemerintah Kota Tangerang Selatan menetapkan situ Kedaung sebagai salah satu program konservasi dan pemanfaatan situ, karena dari 9 situ yang ada 4 diantaranya sudah hilang atau beralih fungsi, dan 3 terancam hilang, salah satunya adalah situ Kedaung. Untuk itu perlu dikaji tingkat keberlanjutan pemanfaatan situ Kedaung sebagai kawasan konservasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis indeks dan status keberlanjutan situ Kedaung dari 5 (lima) dimensi keberlanjutan, dengan menggunakan metode anlisis data Multi-Dimensional Scalling (MDS), dan hasilnya dinyatakan dalam bentuk indeks dan status keberlanjutan. Untuk mengetahui atribut yang sensitif dan berpengaruh terhadap indeks dan status keberlanjutan serta pengaruh galat (error) dilakukan analisis Laverage dan Montecarlo. Sedangkan untuk menyusun skenario peningkatan status keberlanjutan ke depan dilakukan analisis prospektif. Hasil analisis menunjukkan bahwa dimensi ekologi berada pada status kurang berkelanjutan (37,32% ), dimensi ekonomi berada pada status kurang berkelanjutan (26,05%), dimensi sosial berada pada status kurang berkelanjutan (40,28%), dimensi teknologi berada pada status cukup berkelanjutan (57,20%), serta dimensi kelembagaan berada pada status kurang berkelanjutan (26,91%). Hasil analisis keberlanjutan untuk seluruh dimensi situ Kedaung termasuk dalam kategori atau status kurang berkelanjutan dengan nilai indeks keberlanjutan sebesar 35,29%. Dari 37 atribut yang dianalisis ada 14 atribut yang perlu segera ditangani karena sensitif berpengaruh terhadap tingkat galat yang sangat kecil pada taraf kepercayaan yaitu 95% dari keragaman yang ada dalam keberlanjutan situ Kedaung. Berdasarkan analisis prospektif terdapat 5 atribut kritis yang harus dikelola agar keberlanjutannya terjamin. Kelima atribut tersebut meliputi: pencemaran perairan, ekowisata, konservasi, penghasilan masyarakat, dan lembaga pengawas lokal yang selanjutnya disebut dengan atribut kunci. Untuk meningkatkan status keberlanjutan ke depan (jangka menengah dan jangka panjang), ada 3 skenario yaitu: (1) Konservatif-Pesimistik (bertahan pada kondisi yang ada sambil mengadakan perbaikan seadanya); (2) Moderat-Optimistik (melakukan perbaikan tapi tidak maksimal) dan (3) Progresif-Optimistik (melakukan perbaikan secara menyeluruh dan terpadu).
Item Type: | Monograph (Project Report) |
---|---|
Additional Information (ID): | 2012_12 |
Uncontrolled Keywords: | Indeks dan status keberlanjutan, sensitif atribut, skenario peningkatan status keberlanjutan |
Subjects: | 500 Natural Science and Mathematics > 550-559 Earth Sciences (Ilmu Bumi) > 551.482 Lakes (Danau) |
Divisions: | Thesis,Disertasi & Penelitian > Penelitian |
Depositing User: | Praba UT |
Date Deposited: | 04 Nov 2016 09:34 |
Last Modified: | 30 Jul 2019 07:36 |
URI: | http://repository.ut.ac.id/id/eprint/5547 |
Actions (login required)
View Item |