Pemanfaatan Enzim Amilolitik Bakteri Heterotrofik dalam Menurunkan Tingkat Pencemaran Perairan Tawar

Winarni, Inggit and Haryani, Tri Saptari and Nastiti, Tri Ratna (2013) Pemanfaatan Enzim Amilolitik Bakteri Heterotrofik dalam Menurunkan Tingkat Pencemaran Perairan Tawar. Project Report. Universitas Terbuka, Jakarta.

Preview

Text 2013_73.pdf Download (1MB) | Preview

Abstract

Tujuan khusus dari penelitian tahun pertama ini adalah mengisolasi bakteri heterotrofik penghasil enzim amilolitik dan menguji efektivitas enzim amilolitik bakteri heterotrofik sebagai indikator dalam menurunkan tingkat pencemaran perairan tawar. Tujuan khusus tersebut dapat dicapai melalui 4 (empat) kegiatan, yaitu: (1). Pengambilan sampel dengan cara sampling pada bulan Juni-Juli 2013 dengan waktu pagi (pukul 08.00-09.00 WIB), siang (pukul 11.30-12.30 WIB), dan sore hari (pukul 16.30-17.30 WIB). Lokasi pengambilan sampling dibagi dalam 3 titik, yaitu inlet, middle, dan outlet, setiap titik dilakukan ulangan sebanyak 5 kali. Jadi terdapat 45 sampel pengamatan. Sampel diambil dengan menggunakan botol plastik yang telah disterilisasi, dan dilakukan pengenceran 10-1, 10-2, dan 10-3, kemudian diinokulasikan pada media padat TGY. Sampel diinkubasi pada suhu 22oC selama 24 jam. (2). Isolasi dan identifikasi bakteri heterotrofik, meliputi karakterisasi fisiologi yaitu uji katalase dan karakterisasi morfologi meliputi: bentuk dan warna koloni, motilitas, serta pewarnaan Gram dan pewarnaan spora. Isolat bakteri heterotrofik yang terpilih diambil secara acak dan siap digunakan sebagai isolat uji. (3). Pengujian efektifitas enzim amilolitik terhadap bakteri heterotrofik, dengan cara: isolat bakteri yang terpilih diinokulasikan kembali pada media uji aktivitas enzim amilolitik dan diinkubasi pada suhu 22oC selama 24 jam. Bakteri yang tumbuh dilakukan pengujian dengan cara ditetesi iodium, diamati ada atau tidaknya zona bening di sekitar bakteri, dan diukur diameternya. Efektivitas enzim amilolitik dapat dilihat dari luasnya zona bening yang terbentuk dari bakteri uji. (4). Pengukuran nilai aktivitas enzim amilolitik, dengan cara: diambil koloni bakteri yang positif memiliki aktivitas enzim amilolitik dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang berisi aquades steril sebanyak 15-20 ml, kemudian disentrifuge pada kecepatan 10.000 rpm selama 10 menit. Supernatan diambil dengan cara disaring menggunakan ultrafiltrasi, dan selanjutnya diukur nilai aktivitas spesifik enzim amilolitiknya menggunakan spektrofotometer. Hasil isolasi dan identifikasi terdapat 45 isolat yang tumbuh dengan baik, kemudian masing-masing isolat tersebut diuji efektivitas enzim amilolitik. Hasil uji efektivitas enzim amilolitik ditemukan 11 isolat mampu menghasilkan zona bening. Hasil uji morfologi dan fisiologi, ternyata 11 isolat tersebut mempunyai karakteristik morfologi dan fisiologi yang berbeda. Hasil uji efektivitas enzim amilolitik menunjukkan bahwa isolat dengan kode OP5 mampu membentuk zona bening tertinggi, yaitu sebesar 5 cm. Hasil pengukuran nilai efektivitas enzim amilolitik terhadap 11 isolat bakteri heterotrofik pada panjang gelombang antara 260-290 didapatkan nilai terendah diperoleh pada kode isolat ISi1 dengan panjang gelombang 260 yaitu sebesar 0.124, dan nilai tertinggi pada kode isolat TSi2 dengan panjang gelombang 280 yaitu sebesar 1.608. Hal ini menandakan bahwa isolat dengan kode isolat TSi2 merupakan isolat bakteri heterotrofik yang resapan (absorban) enzim amilolitiknya tertinggi pada panjang gelombang tertentu. Hasil pengukuran parameter penunjang diperoleh nilai kandungan DO (oksigen terlarut) berkisar antara 7.3-9.4, dan pH cenderung basa.

Actions (login required)

View Item