Meilani, Any and Widiastuti, Yeni (2014) Persepsi Pegawai terhadap Peran Auditor Satuan Pengawasan Internal (SPI) Universitas Terbuka. Project Report. Universitas Terbuka, Tangerang.
|
Text
2014_275.pdf Download (1MB) | Preview |
Abstract
Perbedaan persepsi pegawai terhadap peran auditor internal tidak dapat dihindari. Hal ini wajar terjadi karena persepsi seseorang dipengaruhi oleh tiga faktor yang terbagi menjadi tiga kategori, yaitu faktor pada pemersepsi, faktor dalam situasi dan faktor pada target (Robbin, 2006). Dalam menjalankan tugasnya, auditor dapat berperan sebagai pengawas, konsultan serta katalisator. Tujuan penelitian untuk menganalisa peran auditor SPI sebagai pengawas, konsultan dan katalisator. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai UT, baik yang ada di kantor UT Pusat maupun di UPBJJ-UT di seluruh Indonesia. Sampel diambil secara simple random sampling sebanyak 415 orang pegawai. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner secara langsung maupun tidak langsung kepada responden. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis statistik deskriptif dan analisis komparatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Persepsi pegawai UT terhadap peran Auditor SPI sebagai pengawas, konsultan dan katalisator relatif sama, yaitu nilai mean berkisar antara 3,06 – 3,15; (2) Peran Auditor SPI sebagai konsultan menduduki peringkat 1 (mean = 3.15). Hal ini menunjukkan pegawai UT membutuhkan auditor internal yang tidak hanya berfokus pada penemuan kecurangan yang terjadi tetapi juga berperan sebagai konsultan internal yang memberikan masukan serta dapat menunjang efektivitas pengendalian atas kegiatan-kegiatan yang dilakukan; (3) Peran auditor SPI sebagai pengawas (mean = 3,10) menduduki peringkat II, artinya peran yang dijalankan auditor SPI masih menganut paradigma lama, saran dan rekomendasi yang diberikan hanya bersifat jangka pendek, peran auditor seperti polisi dapat membuat pegawai merasa tidak nyaman dan membuat pegawai kurang menyukai kehadiran auditor serta dapat juga menganggap auditor internal sebagai lawan mereka.; (4) Peran auditor SPI sebagai katalisator (mean = 3,06) menduduki peringkat III, artinya peran ini merupakan peran yang paling sedikit diperankan oleh auditor SPI. Dalam menerapkan peran ini secara penuh membutuhkan waktu dan proses yang cukup panjang, karena peran auditor SPI sebagai katalisator dimungkinkan akan ikut serta dalam menentukan tujuan institusi; (5) Terdapat perbedaan peringkat peran antara persepsi pegawai di UT Pusat dengan pegawai di UPBJJ-UT. Peran auditor sebagai pengawas merupakan peringkat I di UT Pusat, sedangkan di UPBJJ-UT peran auditor SPI sebagai konsultan. Peringkat II di UT Pusat, auditor SPI berperan sebagai konsultan, sedangkan di UPBJJ-UT auditor SPI berperan sebagai pengawas. Peringkat III, auditor SPI berperan sebagai katalis baik di UT Pusat maupun di UPBJJ-UT.
Item Type: | Monograph (Project Report) |
---|---|
Additional Information (ID): | 2014_275 |
Uncontrolled Keywords: | satuan pengawasan internal, auditor |
Subjects: | 300 Social Science > 330-339 Economics (Ilmu Ekonomi) > 331.2 Conditions of Employment (Kondisi Buruh, Kondisi Pekerja, Kondisi Pegawai, Kondisi Karyawan) |
Divisions: | Thesis,Disertasi & Penelitian > Penelitian |
Depositing User: | Praba UT |
Date Deposited: | 08 Nov 2016 04:56 |
Last Modified: | 13 Feb 2019 07:14 |
URI: | http://repository.ut.ac.id/id/eprint/5856 |
Actions (login required)
View Item |