Penggunaan Ekstrak Akar Pasak Bumi Untuk Meningkatkan Kadar Hormon Testosteron Dan Kualitas Reproduksi Kambing Etawa

Pratomo, Hurip and Yudi, (2013) Penggunaan Ekstrak Akar Pasak Bumi Untuk Meningkatkan Kadar Hormon Testosteron Dan Kualitas Reproduksi Kambing Etawa. Project Report. Universitas Terbuka, Jakarta.

[img]
Preview
Text
2013_139.pdf

Download (733kB) | Preview

Abstract

Tujuan jangka panjang penelitian ini adalah mendapatkan kambing pejantan peranakan etawa (PE) unggul yang berguna meningkatkan jumlah/populasi kambing PE secara berkelanjutan pada peternak, dalam rangka pemenuhan kebutuhan daging serta susu pada masyarakat luas. Berkaitan dengan itu, pada tahun pertama dilakukan penelitian yang menjelaskan kerja pasak bumi pada: kualitas semen kambing pejantan PE dan kadar testosteronnya. Penelitian tahun pertama dilakukan melalui perlakuan empat kelompok percobaan, yaitu kelompok: 1). kontrol (pemberian aquades) selama 3 hari, 2). kontrol selama 6 hari, 3) pasak bumi dosis seduhan 90 mg/kg bobot badan (bb) selama 3 hari, 4) pasak bumi 90 mg/kg bb selama 6 hari. Pejantan PE dari empat kelompok dikoleksi semennya menggunakan vagina buatan melalui tindakan seolah-olah kawin dengan betina PE teaser. Pengukuran kualitas semen dilakukan secara makroskopis meliputi parameter, yaitu: a. warna, b. konsistensi, dan c. pH semen, juga secara mikroskopis meliputi parameter, yaitu: a. motilitas spermatozoa, b. konsentrasi, c. persentase hidup, dan d. persentase jumlah spermatozoa bentuk abnormal. Setelah itu, kelompok perlakuan dengan kualitas semen terbaik diukur kadar testosteronnya menggunakan metode radio immune assay (RIA), dibandingkan dengan kadar testosteron kontrol (perlakuan aquades) pada hari ke-3 dan ke-6. Penelitian tahun kedua, yaitu: temuan tahun pertama yang mendapatkan jumlah hari tertentu perlakuan pasak bumi yang meningkatkan kualitas semen terbaik dan kadar testosteron, diaplikasikan pada tahun kedua. Semen berkualitas terbaik melalui perlakuan temuan tahun pertama diinseminasikan melalui inseminsi buatan (IB) kepada kambing betina PE. Kambing-kambing betina PE tadi lalu dipelihara di kandang unit rehabilitasi reproduksi (URR) FKH IPB. Setelah tiga bulan IB, diperiksa kebuntingannya menggunakan metode ultrasonography (USG). Berdasarkan hasil pemeriksaan diperoleh persentase kebuntingan dari populasi betina yang di IB. Betina PE bunting setelah kira-kira lima bulan dipelihara akan melahirkan. Jumlah anak per kelahiran setiap betina PE dianalisis untuk memperoleh kemampuan produktifitas dalam menghasilkan anak. Sehingga tercapai tujuan aplikasi pada tahun kedua, yaitu memperoleh: persentase jumlah kebuntingan, dan kemampuan produktifitas dalam menghasilkan jumlah anak per kelahiran.

Item Type: Monograph (Project Report)
Additional Information (ID): 2013_139
Uncontrolled Keywords: Obat Herbal; Kambing
Subjects: 500 Natural Science and Mathematics > 580-589 Plants (Ilmu Tumbuhan, Ilmu Tanaman) > 582.12 Herbaceous (Tumbuhan Herbal, Tanaman Herbal)
600 Technology and Applied Sciences > 630-639 Agriculture and Related Technologies (Pertanian dan Teknologi yang Berkaitan) > 636.3 Sheeps (Peternakan Domba, Biri-biri dan Kambing)
Divisions: Thesis,Disertasi & Penelitian > Penelitian
Depositing User: Praba UT
Date Deposited: 09 Nov 2016 04:54
Last Modified: 24 Jul 2019 02:51
URI: http://repository.ut.ac.id/id/eprint/6023

Actions (login required)

View Item View Item