Yulianta, Eka (2009) Studi Perbandingan Sistem penggelondongan Benih Ikan Lele Dumbo (Clarias Gariepinus) antara Sistem Tradisional dan Resirkulasi. Masters thesis, Universitas Terbuka.
|
Text
41231.pdf Download (5MB) | Preview |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui usaha penggelondongan benih ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) yang lebih baik antara menggunakan sistem tradisional dan resirkulasi. Ada beberapa aspek yang diamati antara lain, fisik, biologi dan ekonomi dan pertumbuhan benih. Subyek dari penelitian ini adalah benih ikan lele dumbo ukuran 1-3 cm berumur 20 hari setelah telur menetas. Penelitian ini menggunakan metode sampling acak sederhana, instrumen data pertumbuhan dihitung dengan statistik hipotesis observasi berpasangan, juga memperhitungkan konversi pakan, kelulusan hidup, laju pertumbuhan harian dan analisa ekonomi yang meliputi rugi laba, Benefit Cost Ratio, Break Event Point dan Pay Back Periode. Data-data dikumpulkan berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan di hatchery Sekolah Tinggi Perikanan selama 2,5 bulan, April sampai Juli 2008. Hasil perhitungan menunjukkan adanya beda tingkat pertumbuhan yang signifikan bila menggunakan sistem tradisional dibandingkan resirkulasi dengan koefisien signifikan 5%. Hasil pengujian kualitas air dengan menggunakan sistem tradisional hasilnya sebagai berikut, pH 7,19; N02 1,15 ppm; NO3 8,07 ppm; NH4 1,475 ppm. Sedangkan dengan menggunakan sistem resirkulasi adalah pH 7,43; NO2 0,075 ppm; NO3 4,975 ppm; NH4 0,19 ppm. Hasil perhitungan dalam aspek biologi, untuk penggelondongan menggunakan system tradisional hasilnya sebagai berikut, tingkat kelulusan hidup 80%, dengan perbandingan konversi pakan 1 : 2, tingkat pertumbuhan 0,13, sedangkan untuk penggelondongan menggunakan sistem resirkulasi tingkat kelulusan hidupnya adalah 95%, dengan perbandingan konversi pakan 1 : 1,4 dan tingkat pertumbuhan 0,15. Hasil perhitungan analisa ekonomi adalah menguntungkan dengan menggunakan sistem resirkulasi. Pada penerapan sistem tradisional diperoleh hasil sebagai berikut Rugi Laba Rp 266,250; Benefit Cost Ratio 1,3; Break Event Point produksi 4.878,5 ekor; Break Event Point harga Rp 133,39; Pay Back Period 14,3 bulan. Sedangkan dengan menggunakan sistem resirkulasi diperoleh hasil sebagai berikut Rugi Laba Rp 672; Benefit Cost Ratio 1,79; Break Event Point Produksi 4.236,25 ekor; Break Event Point Harga Rp 111,48; Pay Back Period 10 bulan. Kesimpulan dari hasil penelitian ini membuktikan bahwa penggelondongan benih ikan lele dengan menerapkan sistem resirkulasi menghasilkan benih yang lebih banyak, lebih besar dan pengelolaan airnya lebih mudah karena tidak perlu diganti selama pengelondongan. sehingga secara ekonomi lebih meguntungkan. Dengan melibat kondisi kualitas air yang optimal selama penggelondongan benih, penggelondongan selanjutnya bisa langsung dilakukan pada media air yang sama dan disarankan padat penebaran ditingkatkan menjadi 2 ekor/liter.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Additional Information (ID): | 41231.pdf |
Uncontrolled Keywords: | comparative, study, fingerly, seeds, catfish, traditional, recirculation, penelitian, perbandingan, penggelondongan, benih, lele dumbo, tradisional, resirkulasi |
Subjects: | 300 Social Science > 330-339 Economics (Ilmu Ekonomi) > 338.04092 Entrepreneurs (Entrepreneur, Wirausaha) 600 Technology and Applied Sciences > 630-639 Agriculture and Related Technologies (Pertanian dan Teknologi yang Berkaitan) > 639.31 Fish Culture in Fresh Water (Peternakan Ikan Air Tawar, Budidaya Ikan Air Tawar ) |
Divisions: | Tugas Akhir Program Magister (TAPM) > Magister Manajemen Perikanan |
Depositing User: | admin upload repo |
Date Deposited: | 02 Aug 2016 03:44 |
Last Modified: | 14 Dec 2023 04:35 |
URI: | http://repository.ut.ac.id/id/eprint/605 |
Actions (login required)
View Item |