Perencanaan Partisipatif Pembangunan Masyarakat Desa (Studi Kasus di Kecamatan Seginim) Kabupaten Bengkulu Selatan

Asnawi, Resmen (2006) Perencanaan Partisipatif Pembangunan Masyarakat Desa (Studi Kasus di Kecamatan Seginim) Kabupaten Bengkulu Selatan. Masters thesis, Universitas Terbuka.

Preview

Text 41194.pdf Download (5MB) | Preview

Abstract

Permasalahan pokok Penelitian ini adalah bagaimana Perencanaan Partisipatif Pembangunan Masyarakat Desa di Kecamatan Seginim Kabupaten Bengkulu Selatan dan Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi pelaksanaan Perencanaan Partisipatif di Kecamatan Seginim Kabupaten Bengkulu Selatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan Perencanaan Partisipatif Pembangunan Masyarakat Desa di Kecamatan Seginim dan menemukan faktor-faktor penghambat dalam pelaksanaan Perencanaan Partisipatif Pembangunan Masyarakat Desa di Kecamatan Seginim Kabupaten Bengkulu Selatan, penelitian ini di laksanakan di Kecamatan Seginim Kabupaten Bengkulu Selatan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan metode studi kasus, melalui penelitian ini menghasilkan data diskriptif analitik dalam bentuk informasi tertulis atau lisan dari sumber data penelitian. Analisis dalam penelitian ini digunakan analisis yang menjabarkan dan mcnjclaskan hasil penclitian secara kualitatif, sedangkan teknik analisis data yang di gunakan adalah analisis dengan menggunakan model interaktif, dalam model ini terdapat tiga komponen analisa, Yaitu reduksi, sajian data dan penarikan kesimpulan. Di dalam menganalisis pelaksanaan musyawarah Perencanaan Partisipatif Pembangunan Masyarakat Desa penulis menggunakan metode ZOPP dalam menentukan dan mengukur parameter dalam penelitian ini yaitu adanya kepemanduan, adanya peragaan, adanya kerja kelompok dan untuk menentukan indikator- indikator yang akan di ukur dalam pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Partisipatif Pembangunan Masyarakat Desa penulis menggunakan metode P3MD yaitu Penyiapan musyawarah perencanaan, pelaksanaan musyawarah perencanaan, kegiatan peragaan, kegiatan kerja kelompok. Kesimpulan penelitian menunjukan bahwa a). Musyawarah Perencanaan Pembangunan pada tingkat DesaiKelurahan sudah dilaksanakan, akan tetapi pelaksanaannya belum mengacu sepenuhnya kepada metode zapp dan metode P3MD; b). Musyawarah Perencanaan Pembangunan pada tingkat RTIRW, dan tingkat DusunlLingkungan belum dilaksanakan; c). Musyawarah pada tingkat kelompok Tani sudah dilaksanakan atas inisiatif PPL dan unsur BPD, metode yang digunakan belum sepenuhnya mengacu pada metode ZOPP dan P3MD. Faktor-faktor penyebab masalahnya yaitu a).Belum adanya peraturan dari Pemerintah Daerah kabupaten Bengkulu Selatan berupa Surat Edaran dari Kepala Daerah yang mengatur tentang pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan pOOa tingkat RTIRW, tingkat DusunILingkungan; b). Tidak tersedianya dana untuk melaksanakan Musyawarah Perencanaan pada tingkat RTIRW, tingkat Dusun/Lingkungan; c). Pemandu yang telah mendapat pendidikan tentang P3MD tahun 1996 dan tahun 1997 sebahagian besar tidak lagi menjadi pengurus BPD dan Pengurus pemerintahan Desa/Kelurahan; d). Kurangnya sosialisasi dari pihak terkait. Rekomendasi dari penulis sebagai berikut: a).Diperlukan Surat Edaran dari Kepala Daerah Kabupaten Bengkulu Selatan yang mengatur tentang pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan pada tingkat RTIRW, tingkat DusunlLingkungan; b). Diperlukan dukungan dana yang memadai dari Pemerintah Daerah untuk pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan pada tingkat RTIRW. tingkat DusunlLingkungan ; c).Perlu diadakannya kembali pelatihan tentang P3MD ; d). Perlu di laksanakan Sosialisasi kepada masyarakat tentang P3MD oleh instansi terkait.

Actions (login required)

View Item