Tosaini, Rosa (2005) Konsep Pedagogi Pengharapan Paulo Freire Sebagai Alternatif Pemecahan Masalah Pendidikan Anak Jalanan Di Indonesia (Telaah Filsafat Pendidikan). Masters thesis, Universitas Indonesia.
|
Text
40113.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (8MB) | Preview |
Abstract
Indonesia merupakan negara terbesar yang mempunyai jumlah anak jalanan atau anak terlantar, di mana umurnnya mereka tidak bersekolah atau putus sekolah. Krisis ekonorni yang terjadi diyakini berpengaruh besar terhadap peningkatan jumlah anak ini. Pada tahun 1998, Menteri Sosial menyatakan bahwa terjadi peningkatan jumlah anak jalanan sekitar 400%. Pengaruh globalisasi yang berkembang dengan pesat, serta teknologi yang berkembang pesat, transfer ilmu pengetahuan dapat berkembang dan berpengaruh pada sistem pendidikan yang ada, baik antar negara maupun antar bangsa Hal ini dapat dilihat dari realitas masalah pendidikan anak di Indonesia Berdasarkan latar belakang tersebut, pokok pemasalahan dalam tesis ini dapat dirumuskan, sebagai berikut: Bagaimana mengaitkan konsep pedagogi pengharapan Paulo Freire dengan solusi pemecahan masalah pendidikan anak jalanan? Permasalahan pokok tersebut akan diuraikan menjadi dua masalah, yaitu: Pertama, apa konsep pendidikan Paulo Freire tentang pedagogi kaum tertindas itu? Kedua, kenapa pedagogi pengharapan Paulo Freire dapat digunakan sebagai transformasi sosial anakjalanan? Kerangka teori yang digunakan, yaitu konsep pendidikan Paulo Freire didasarkan pada pandangan mengenai manusia dan dunia Menurutnya, kodrat manusia itu tidak hanya "berada-dalam-dunia", melainkan juga "berada-bersamadengan- dunia" (being in and with the world) (Paulo Freire, 1972: 71 ). Di samping itu, bahwa pengharapan sebagai kebutuhan ontologis, menurut Paulo Freire,memerlukan praktik supaya dapat menjadi sesuatu yang konkret historis (Paulo Freire, 1999: 8). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pertama, berdasarkan filsafat pendidikan kontemporer dan paradigma pendidikan kritis Paulo Freire,konsep pendidikan Paulo Freire tentang kaum tertindas dapat dijelaskan dengan memahami empat unsur, yaitu dengan memaharni budaya bisu kaum tertindas,konsientisasi pedagogi kaum tertindas, pendidikan hadap-masalah sebagaipembebasan kaum tertindas, dan pendidikan pengkodean sebagai praksis kaum tertindas. Kedua, pedagogi pengharapan, menurut Paulo Freire, mempunyai dua unsur. Pertama, sikap kritis, atau tidak puas, dengan kenyataan yang sudah ada. Kalau kita tidak kritis dan sudah puas, pengharapan tidak dibutuhkan, hanya menyesuaikan diri dengan status quo. 2) Kepercayaan. Dalam pendidikan kaum tertindas, kepercayaan dipahami sebagai dunia yang penuh dengan penderitaan orang tertindas yang dapat berubah. Karena itu, konsep pedagogi pengharapan Paulo Freire dapat menjadi alternatif pemecahan masalah pendidikan anak jalanan melalui munculnya kesadaran dan pengharapan yang didasarkan pada transformasi sosial dari struktur-struktur yang tidak adil kepada dunia yang lebih adil dan baik.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Additional Information (ID): | 40113.pdf |
Uncontrolled Keywords: | Filsafat pendidikan,anak jalanan |
Subjects: | 300 Social Science > 370-379 Education (Pendidikan) > 370.1 Philosophy and Theory of Education (Filsafat dan Teori Pendidikan) |
Divisions: | Thesis,Disertasi & Penelitian > Tesis - Karya Dosen UT |
Depositing User: | CR Cherrie Rachman |
Date Deposited: | 28 Nov 2016 08:49 |
Last Modified: | 28 Nov 2016 08:49 |
URI: | http://repository.ut.ac.id/id/eprint/6268 |
Actions (login required)
View Item |