Dampak Konsolidasi Tanah Terhadap Perubahan Sistem Subak: Studi Kasus Di Subak Muding, Desa Pakraman Kerobokan, Kecamatankuta, Kabupaten Badung

Purwatatwa, Ida Bagus (2003) Dampak Konsolidasi Tanah Terhadap Perubahan Sistem Subak: Studi Kasus Di Subak Muding, Desa Pakraman Kerobokan, Kecamatankuta, Kabupaten Badung. Masters thesis, Universitas Udayana.

[img]
Preview
Text
40105.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (19MB) | Preview

Abstract

Subak sebagai lembaga sosial ekonomi religius masyarakat Bali telah terkenal dan berfungsi sejak Jama. Dengan berkembangnya penduduk dan pembangunan yang memerlukan penataan laban, maka muncul kepentingan untuk melakukan modifikasi terhadap sistem subak yang ada. Modifikasi dalam bentuk land consolidation, selain membawa manfaat juga membawa dampak negatif terhadap sistem subak. Perubahan bentuk tanah subak dari kawasan pertanian menjadi kawasan pemukiman melalui proyek konsolidasi tanah, secara tidak langsung telah merubah fungsi subak, dan dengan sendirinya mempengaruhi makna sistem subak itu sendiri. Paling sedikit ada empat dampak negatif yang ditimbulkannya terhadap sistem subak khususnya di Subak Muding Desa Pakraman Kerobokan Kecamatan Kuta Kabupaten Badung yaitu. Pertama, dampaknya terhadap sistem teknologi peralatan. Baik peralatan pertanian tradisional maupun peralatan pertanian teknologi modern tidak lagi dapat difungsikan untuk pengolahan sawah di kawasan "LC". Peralatan seperti tenggala, tambah, penampad, tempeh, udud, tulud, anggapan, sanan, niu, traktor, huler dan lain-lain tidak Jagi dimiliki oleh masyarakat Subak Muding pasca konsolidasi tanah. Kedlla, perubahan fungsi tanah sawah menjadi tanah pemukiman, telah pula mempengaruhi sistem mata pencaharian hidup masyarakat subak. Masyarakat subak yang terkena proyek konsolidasi tanah, telah kehilangan peketjaan sebagai petani dan kehilangan kesempatan untuk memperoleh penghasilan dalam usaha pertanian sawah. Ketiga, konsolidasi tanah yang dilakukan di Subak Muding telah memutus rantai kehidupan komunitas kecj]f organisasi sosial kemasyarakatan dalam subak. Seka-seka pertanian tradisional seperti seka yeh, numbeg, memula, mejukut, manyi,nigtig dan seka seka lainnya tidak Jagi dikenal di kawasan konsolidasi tanah. Sedangkan fungsi dan peran subak sudah sangat menurun. Struktur kepengurusan Subak Muding pasca konsolidasi tanah telah mengalami rasionalisasi dari 12 orang menjadi 4 orang prajuru. Keempat, ritual keagamaan pertanian sawah di Subak Muding sangat betvariasi. Prosesi upacara magpag toya, sampai ngelinggihin Dewa Nini dan upacara kolektif lainnya seperti upacara neduh, nunas pekuluh, mapekelem, nangluk merana dan sebagainya, tidak Jagi dilakukan oleh masyarakat Subak Muding di kawasan konsolidasi tanah, kecuali dilakukan secara terbatas oleh petani ( di hulu) yang sawalmya masih bisa ditanami padi. Dengan demikian, pelaksanaan konsolidasi tanah telah membawa dampak terhadap bentuk, fungsi dan makna sistem subak di Subak Muding Desa Pakraman Kerobokan Kecamatan Kuta Kabupaten Badung.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information (ID): 40105.pdf
Uncontrolled Keywords: Dampak konsolidasi tanah,Subak,irigasi,sistem pengairan sawah,pertanian di Bali
Subjects: 600 Technology and Applied Sciences > 620-629 Engineering and Allied Operations (Ilmu Teknik dan Ilmu yang Berkaitan) > 627.52 Irrigation Engineering (Teknik Irigasi)
Divisions: Thesis,Disertasi & Penelitian > Tesis - Karya Dosen UT
Depositing User: CR Cherrie Rachman
Date Deposited: 30 Nov 2016 07:13
Last Modified: 30 Nov 2016 07:13
URI: http://repository.ut.ac.id/id/eprint/6275

Actions (login required)

View Item View Item