Analisis Rasio Keuangan Dan Potensi Kebangkrutan Dengan Model Altman Z-Score (Studi Pada Pratama Group Beserta Perusahaan Anak Tahun 2009-2014)

Djohnson, Henry (2016) Analisis Rasio Keuangan Dan Potensi Kebangkrutan Dengan Model Altman Z-Score (Studi Pada Pratama Group Beserta Perusahaan Anak Tahun 2009-2014). Masters thesis, Universitas Terbuka.

Preview

Text 42142.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (5MB) | Preview

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: 1) menganalisis kinerja keuangan perusahaan melalui laporan keuangan perusahaannya dari aspek likuiditas,solvabilitas, aktivitas, dan profitabilitas, untuk membantu dalam membuat strategi bisnis perusahaan. 2) menganalisis potensi kebangkrutan perusahaan berdasarkan model Altman Z-Score untuk mengetahui kondisi kesehatan keuangan perusahaan terhadap kemungkinan-kemungkinan resiko kebangkrutan. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan Pratama Group dan Perusahaan Anak, perusahaan yang bergerak di bidang jasa kontraktor. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian studi kasus dengan teknik analisis data menggunakan metode analisis rasio keuangan untuk mengetahui kinerja dan posisi keuangan perusahaan Pratama Group dan Perusahaan Anak, dan metode kebangkrutan dengan model Altman Z-Score untuk mengetahui kelangsungan usaha perusahaannya. Hasil analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa kinerja dan posisi keuangan perusahaan Pratama Group dan Perusahaan Anak pada tahun 2009 sampai dengan 2014 dapat dikategorikan cukup baik ditengah gejolak ekonomi yang tidak stabil pada periode yang bersangkutan. Rasio likuiditas dan pengendalian hutangnya, menunjukkan perusahaan mampu membayar kewajibannya; untuk manajemen aktiva, perusahaan mampu memanfaatkan sumber daya yang dimiliki secara efektif dan efisien; untuk rasio profitabilitasnya,perusahaan mengalami penurunan. Untuk analisis indikator kebangkrutan, basil yang diperoleh pada tahun 2009 sampai dengan tahun 2014, yaitu: 1) kondisi keuangan perusahaan berada pada titik yang lemah, tetapi masih memungkinkan untuk meningkatkan kembali kondisi keuangannya, 2) perusahaan mengalami penurunan kinerja yang signifikan dan adanya kemungkinan masalah dalam pengelolaan keuangan perusahaan yang serius. Dengan demikian, perusahaan diharapkan dapat berbenah diri dengan mengetahui kelemahan-kelemahan yang ada, dan dapat segera melakukan perbaikan agar memperoleh basil yang lebih baik di tahun mendatang.

Actions (login required)

View Item