Kepemimpinan Perempuan Dalam Pemerintahan Di Kabupaten Simeulue

Yusmadi, (2015) Kepemimpinan Perempuan Dalam Pemerintahan Di Kabupaten Simeulue. Masters thesis, Universitas Terbuka.

[img]
Preview
Text
42262.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (4MB) | Preview

Abstract

Tidak dapat disangkal bahwa pucuk pimpinan lembaga pemerintahan masih didominasi oleh kaum Iaki-laki. Hal ini juga terlihat jelas di lingkungan Pemerintah Kabupaten Simeulue, di mana dari total 42 (empat puluh dua) Satuan Kerja Perangkat Kabupaten (SKPK), hanya 9,52% yan dipimpin oleh seorang birokrat perempuan. Kondisi ini melahirkan kesan bahwa secara umum kemampuan kaum perempuan masih jauh dari yang dibutuhkan untuk menjadi seorang pemimpin. Fokus dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tanggapan tokoh masyarakat terhadap kepemimpinan perempuan dalam pemerintahan di Kabupaten Simeulue dan kendala-kendala yang dihadapi pemimpin perempuan dalam pemerintahan di Kabupaten Simeulue. Penelitian ini menggunakan pe dekatan kualitatif, dengan metode deskriptif. Pendekatan dan metode ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan, menguraikan, dan menggambarkan tanggapan tokoh masyarakat tentang kepemimpinan perempuan dalam pemerintahan di Kabupaten Simeulue dan kendala-kendala yang dihadapi pemimpin perempuan dalam pemerint an di Kabupaten Simeulue. Sumber data yang digunakan adalah informan yang merupakan tokoh masyarakat di Kabupaten Simeulue. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara. Analisis data menggunakan teknik analisis interaktif di mana analisis data berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Proses ini melewati tiga tahapan, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan basil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa tokoh masyarakat di Kabupaten Simeulue memandang positif keterlibatan perempuan dalam pemerintahan. Perempuan dianggap sudah terwakili dalam pemerintahan daerah dan aspirasi kaum perempuan dapat tersampaikan dengan baik. Selanjutnya tokoh masyarakat juga berpendapat bahwa alam pengisian jabatan pada berbagai tingkatan eselon, Pemerintah Kabupaten Simulue tidak membedakan antara laki-laki dan perempuan. Meskipun demikian seorang pemimpin perempuan terikat dengan agama,adat-istiadat dan sifat kodratinya sebagai perempuan. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa dalam menjalankan tugas dan wewenangnya seorang pemimpin perempuan akan berhadapan dengan dua macam kendala, yaitu kendala internal dan kendala eksternal. Kendala-kendala internal yang dimaksud adalah ketidakmarnpuan mengatur waktu, tingkat pendidikan kurang percaya diri, umur dan lemahnya fisik perempuan. Dan faktor-faktor eksternal yang akan menjadi kendala bagi kepemimpinan perempuan meliputi faktor keluarga, lingkungan masyarakat,lingkungan kerja, ajaran agama, dan adanya tekanan dari pihak lain.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information (ID): 42262.pdf
Uncontrolled Keywords: Gender, leaders, women, government, women leaders, pemimpin, perempuan, pemerintahan, pemimpin perempuan
Subjects: 300 Social Science > 300-309 Sociology and Anthropology (Sosiologi dan Antropologi) > 303.34 Leadership (Kepemimpinan)
300 Social Science > 300-309 Sociology and Anthropology (Sosiologi dan Antropologi) > 305.3 Gender (Jenis Kelamin)
Divisions: Tugas Akhir Program Magister (TAPM) > Magister Ilmu Administrasi Publik
Depositing User: CR Cherrie Rachman
Date Deposited: 21 Jul 2017 02:58
Last Modified: 30 May 2018 01:58
URI: http://repository.ut.ac.id/id/eprint/6806

Actions (login required)

View Item View Item