Mawardi, Mira (2016) Strategi Perbaikan Kesehatan Ikan Nila (Oreochromis Niloticus) melalui Pemberian Fitofarmaka. Masters thesis, Universitas Terbuka.
|
Text
42707.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (4MB) | Preview |
Abstract
lkan nila merupakan spesies ikan air tawar yang banyak dibudidayakan. Saat ini sudah menjadi salah satu komoditas ekspor andalan ikan air tawar. Tingginya permintaan pasar sehingga harus dikembangkan dengan sistem budidaya intensif dan superintensif. Adanya kendala penyakit menjadikan masalah bagi pembudidaya. Untuk pencegahan dan pengobatan digunakan bahan-bahan kimia yang bersifat racun dan cemaran bagi lingkungan bahkan manusia yang mengkonsumsinya. Untuk pasar Intemasional harus adanya limit deteksi kandungan antibiotik terhadap produk perikanan. Sehingga diperlukan metode yang lebih baik untuk pencegahan dan pengobatan penyakit ikan. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai Mei 2015 di Balai Besar Perikanan Budidaya Air Tawar Sukabumi. Dengan tujuan pengaruh penambahan simplisia temulawak dan kirinyuh pada masing-masing dosis 5% dan 10% melalui pakan (pelleting) terhadap aktifitas respon imun dan jaringan ikan nila, perlakuan kontrol dan menganalisis aplikasi tanaman herbal pada pembudidaya ikan Kota Sukabumi. Data yang dikumpulkan berupa SR, FCR,SGR, analisa darah, histologi jaringan dan kualitas air. Kuisioner pada pembudidaya ikan di Kota Sukabumi. Data penelitian dianalisa dengan menggunakan Microsoft Excel 2010, SPSS versi 20 dan secara deskriptif. Hasil penelitian nilai SR pada sctiap perlakuan P>0.05, nilai FCR dan SGR P<0.05, uji analisa darah memfagosit, tidak memfagosit dan plasma darah P<0.05. Pengujian histologi pada ikan perlakuan tingkat kerusakan jaringan ginjal,hati, dan usus secara fokal, limpa multifokal dan jaringan ikan kontrol pada umumnya multifokal dan limpa difus. Pada jaringan otot tidak ada ditemukan perubahan struktur jaringan. Hasil responden pembudidaya ikan 53.33% mengalami kendala harga pakan, 18.89% kesehatan ikan, 20% pemasaran, 7.78% harga benih dan 8.89% kualitas air. Dalam pencegahan dan pengobatan penyakit ikan mereka biasaya menggunakan garam (32.22%), antibiotik (27.78%), PK (18.89), MB (6.67%) dan multivitamin (5.56%). Tanaman herbal yang pernah digunakan yaitu pepaya (23.33%), meniran (18.89%), babandotan (16.67%),kipait (13.33%), bawang putih (11.11%), mengkudu (10%), ketapang, kunyit,daun jambu biji (3.33%), sirih (2.22%), jahe dan jewer kotok (1.11 %). Dalam manajemen budidaya ikan nila dapat diterapkan pemakaian temulawak atau kirinyuh dosis 10% sebagai langkah untuk pencegahan penyakit.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Additional Information (ID): | 42707.pdf |
Uncontrolled Keywords: | Chromolaena odorata, Curcuma xanthorrihiza, fitofannaka,imunomodulator, nile tilapia, ikan nila |
Subjects: | 600 Technology and Applied Sciences > 630-639 Agriculture and Related Technologies (Pertanian dan Teknologi yang Berkaitan) > 639.31 Fish Culture in Fresh Water (Peternakan Ikan Air Tawar, Budidaya Ikan Air Tawar ) |
Divisions: | Tugas Akhir Program Magister (TAPM) > Magister Manajemen Perikanan |
Depositing User: | CR Cherrie Rachman |
Date Deposited: | 29 Sep 2017 09:32 |
Last Modified: | 13 Feb 2019 06:40 |
URI: | http://repository.ut.ac.id/id/eprint/6965 |
Actions (login required)
View Item |