Analisis Kinerja Keuangan BUMN Perkebunan dan Implikasinya Terhadap Penciptaan Nilai

Muluk, Chairul (2015) Analisis Kinerja Keuangan BUMN Perkebunan dan Implikasinya Terhadap Penciptaan Nilai. Masters thesis, Universitas Terbuka.

[img]
Preview
Text
42797.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (8MB) | Preview

Abstract

Penciptaan nilai diperlukan untuk mengetahui apakah modal yang disetorkan mendapat imbal hasil yang sepadan. Masalahnya perusahaan sering dilaporkan membukukan laba, namun ternyata tidak menciptakan nilai. Tujuan Penelitian untuk mengetahui bagaimana kinerja keuangan dan implikasi terhadap penciptaan nilai di BUMN Perkebunan. Penelitian dilakukan di BUMN Perkebunan "Z", yang bergerak dalam bidang usaha Agro Bisnis dan Agro Industri. Desain penelitian adalah studi kasus. Sampel data Laporan keuangan selama 7 (tujuh) Tahun yang telah di audit oleh KAP dan di syahkan oleh RUPS. Secara keseluruhan terdapat 19 sandi variabel. Teknik analisis laporan keuangan menggunakan Analisis Rasio Keuangan, Analisis lndeks. Metode Statistika Nonparametrik Chi Kuadrat (i") digunakan menguji hipotesis yang membandingkan antara sebaran data aktual (observed) dengan sebaran data yang diharapkan (expected), sekaligus untuk mendeteksi ada tidaknya perubahan. Hubungan korelasional dan pengaruh antar metrik keuangan dikaji dengan Analisis Korelasi dan Regresi Linear. Hasil Penelitian : Pertama, Uji Chi Kuadrat terhadap hipotesis Ho 1 menyimpulkan kenaikan signifikan pada metrik keuangan konvensional. Hasil analisis indeks diatas 100, dan nilai indeks laba bersih, aset, ekuitas, kapital dan dividen lebih dari 300; Kedua, Hipotesis Ho2 ditolak dan terbukti telah terjadi proses penciptaan nilai EVA, MVA, CVA dan FVA pada Perseroan. Angka indeks diatas 100. Nilai EVA rata-rata selama 7 tahun adalah Rp 160 M, rata-rata MVA Rp 246 Milyar, dengan nilai pasar saham Perseroan sudah 3,2 kali nilai buku. Untuk CVA rata-rata Rp 1,1 Trilyun, menunjukkan nilai tunai (cash) yang dinikmati pemegang saham, sebagai kelebihan dari seluruh pendapatan setelah dikurangi seluruh biaya termasuk biaya ekuitas. Selanjutnya untuk FVA, nilai rata-rata adalah Rp 867 M.; Ketiga, Pengujian Hipotesis Ho3 menyimpulkan SVA mengalarni kenaikan. Angka lndeks untuk modal dan dividen mengalami kenaikan menjadi 349 dan 311. Selama obervasi jumlah dividen yang disetor pada pemegang saham adalah Rp 1,14 Trilyun, Modal pada akhir tahun penelitian sudah mencapai Rp 5,47 Trilyun. Sedangkan jumlah laba kumulatif Rp 4,07 T dan kontribusi pajak tidak kurang dari Rp 1 Trilyun. ; Keempat, Pengaruh dan korelasi kinerja keuangan konvensional terhadap metrik Finansial Bernilai Tambah EVA, MVA, CVA dan FVA telah diubah melalui Hipotesis Ho4. Metrik keuangan konvensional yang mempengaruhi secara signifikan terhadap EVA, MVA, CVA dan FVA adalah metrik laba bersih. Secara linear sederhana laba bersih mempunyai korelasi yang positif dan nyata serta koefisien determinasi tinggi terhadap variansi MVA, CVA dan FVA. Selain laba bersih, temyata penjualan bersih juga berpengaruh nyata terhadap MVA, CVA dan FVA. ; Kelima, tentang pengaruh dan korelasi kinerja keuangan konvensional terhadap SVA seperti dirumuskan dalam hipotesis Ho5, terbukti secara empirik metrik keuangan yang mempengaruhi adalah penjualan bersih, laba bersih, jumlah aktiva dan ekuitas. Koefisien regresi, korelasi, koefisien determinasi bemilai positif dan signifikan.; Keenam, kesimpulan dari hipotesis Ho6 tentang bagaimana signifikansi pengaruh dan korelasi EVA, MVA, CVA dan FVA terhadap Nilai Tambah Pemagang Saham (SVA) terbukti metrik yang berpengaruh atau berimplikasi terhadap dividen adalah MVA, CVA dan FVA, dengan angka koefisien determinasi yang tinggi. Sedangkan untuk EVA tidak cukup bukti pengaruhnya terhadap kapital maupun dividen selama pengamatan berlangsung. Nilai Tambah Pasar, MVA, adalah metrik finansial yang paling mempunyai pengaruh dan berdaya-jelas tertinggi terhadap variansi dividen. Kesimpulan Penelitian membuktikan kinerja keuangan sangat baik dan telah terjadi proses penciptaan nilai (value creation) di BUMN Perkebunan Z. Perhitungan SVA diperoleh: Pertama, Imbal Hasil Pemegang Saham Total (TSR) yang meliputi apresiasi harga saham dan dividen mencapai Rp 5,9 juta per lembar saham. Kedua, persentase nilai tercipta sebesar 670%. Ketiga, nilai rupiah ekuitas yang tercipta Rp 1,873 Triliun. Keempat, nilai tercipta dari indeks rupiah yang diinvestasikan Rp 7.700.000 per lembar saham. Upaya-upaya yang perlu terus dijalankan untuk meningkatkan peran pemicu nilai tambah yang bersifat konseptual maupun operasional antar lain adalah Peningkatan Efisiensi Operasional, Membangun Investasi Bemilai Tambah, Melepas aktivitas bisnis yang tidak ekonomis dan Menurunkan Biaya Modal.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information (ID): 42797.pdf
Uncontrolled Keywords: Metrik Finansial, EVA (Economic Value Added), MVA (Market Value Added), CVA (Cash Value Added), FVA (Financial Value Added), SVA (Shareholder Value Added), Value Creation, TSR (Total Shareholder Return}, SOE (State Own Enterprise), Penciptaan Nilai, BUMN Finaocial Metrics, EVA (Economic Value Added), MVA (Market Value Added), CVA (Cash Value Added), FV A (Finaocial Value Added), SVA (Shareholder Value Added), Value Creation, TSR (Total Shareholder Return), SOE (State Own Enterprise).
Subjects: 300 Social Science > 330-339 Economics (Ilmu Ekonomi) > 332 Financial Economics, Finance (Ekonomi Keuangan dan Finansial, Ekonomi Biaya dan Pembiayaan)
600 Technology and Applied Sciences > 650-659 Management and Auxiliary Service (Manajemen dan Ilmu yang Berkaitan) > 659.3125 Performance Analysis (Analisis Kinerja, Evaluasi Kinerja)
Divisions: Tugas Akhir Program Magister (TAPM) > Magister Manajemen
Depositing User: CR Cherrie Rachman
Date Deposited: 18 Jan 2018 06:26
Last Modified: 31 Jul 2019 03:26
URI: http://repository.ut.ac.id/id/eprint/7172

Actions (login required)

View Item View Item