Herdika, (2017) Strategi Pengembangan Budaya Rumput Laut Berkelanjutan dengan Metode Lepas Dasar di Kawasan Minapolitan Desa Labuhan Kertasari Kecamatan Taliwang Kabupaten Sumbawa Barat. Masters thesis, Universitas Terbuka.
|
Text
43113.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (14MB) | Preview |
Abstract
Berbagai kegiatan perikanan telah berorientasi kepada keuntungan. Salah satu komoditi perikanan yang mempunyai prospek yang baik dan memberi keuntungan bagi pembudidaya adalah rumput laut (Kappaphycus alvarezii). Kabupaten Sumbawa Barat memiliki luas areal pengembangan l550 Ha dengan luas pemanfaatan 350.7 Ha (22.63%). Permasalahan yang ada di Kawasan Minapolitan Desa Labuhan Kertasari adalah kualitas sumber daya manusia pembudidaya rendah. kondisi lingkungan perairan yang dipengaruhi oleh iklim. ketersediaan benih rumput laut masih terbatas. peran kelembagaan kelompok pembudidaya masih lemah. tataniaga pemasaran rumput laut belum efisien. sehingga harga rumput laut berfluktuatif. teknologi pasca panen belum optimal. skala modal usaha masih rendah, dan fluktuasi harga pada tingkat pembudidaya rendah. Penelitian ini bertujuan l) mengidentifikasi faktor internal dan eksternal. 2) menganalisis faktor yang berpengaruh dan besarnya konstribusi, 3) menentukan strategi yang digunakan untuk pengembangan budidaya rumput laut berkelanjutan di Kawasan Minapolitan Desa Labuhan Kertasari Kabupaten Sumbawa Barat. Penelitian didesain secara deskriptif melalui pendekatan kualitatif, dengan fokus pada penentuan faktor internal (kekuatan, kelemahan) dan faktor eksternal (peluang, ancaman) untuk menentukan strategi pengembangan budidaya rumput laut di Kawasan Minapolitan Desa Labuhan Kertasari Kecamatan Taliwang. Data perimer diperoleh melalui observasi langsung, subyek diberi lembaran kuisioner. Data sekunder diperoleh melalui studi kepustakaan yang relevan dengan penelitian ini. Anal isis data menggunakan matriks IFE dan EFE, selanjutnya dianalisis dengan matrik SWOT, dan keputusan strategi digunakan metode QSP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor strategis internal yang menjadi kekuatan adalah: potensi areal budidaya, komitmen pemerintah daerah, jumlah kelompok pembudidaya, jumlah produksi. Sedangkan indikator kelemahan adalah kualitas bibit, teknologi pengolahan basil, kelembagaan pembudidaya. Faktor strategis eksternal yang merupakan peluang adalah dukungan pemerintah, permintaan rumput laut, masuknya investor. Adapun indikator ancaman adalah serangan hama dan penyakit, perubahan musim dan fluktuasi harga. Berdasarkan evaluasi matriks IE menunjukkan. bahwa suatu kegiatan untuk memanfaatkan. peluang prospek pasar dengan upaya memanfaatkan kekuatan yang ada yaitu komitmen pemerintah dalam pengembangan potensi lahan budidaya rumput laut dan penguatan kelembagaan kelompok. Identifikasi faktor internal terdapat empat kekuatan dan tiga kelemahan dengan nilai IFE 2,842, sementara pada factor ekstemal terdapat tiga peluang dan tiga ancaman, dengan nilai EFE 2.610. Hasil formulasi alternatif strategi adalah strategi pengembangan dalam rangka membangun Kawasan Minapolitan Desa Kertasari dengan menciptakan harmonisasi spasial (ruang) antar berbagai kegiatan.
Actions (login required)
View Item |