Mardia, (2017) Implementasi Kebijakan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269 Tahun 2008 tentang Rekam Medis di RSUD Dr. Abdul Rival Tanjung Redeb Kabupaten Berau. Masters thesis, Universitas Terbuka.
|
Text
43078.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (17MB) | Preview |
Abstract
Implementasi Kebijakan Peraturau Menteri Kesehatan Nomor 269 Tahun 2008 Tentang Rekam Medis di RSUD dr.Abdul Rivai Kabupaten Berau masih banyak mengalami kendala,rekam medis belum dikelolah secara elektronik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan Implementasi kebijakan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269 Tahun 2008 Tentang Rekam Medis dan untuk mengetahui faktor -faktor apa saja yang mendukung dan menghambat penyelenggaraan rekam medis di RSUD dr. Abdul Rivai Tanjung Redeb Kabupaten Berau. Dalam penelitian ini pendekatan yang dilakukan adalah melalui pendekatan deskriptif kualitatif yang akan mengungkapkan fenomena sosial secara luas dan mendalam sehingga dapat menggali data berdasarkan apa yang diucapkan,dirasakan dan dilakukan oleh informan di RSUD dr.Abdul Rivai Kabupaten Berau, metode pengumpulan data secara observasi, pendokumentasian dan wawancara mendalam. Fokus utama pada penelitin ini mencakup implementasi tentang rekam medis harus dibuat secara tertulis,lengkap dan jelas; rekam medis dibuat secara elektronik; rekam medis dalam keadaan bencanalwabahlkondisi KLB; isi rekam medis dalam pelayanan dokter ; dan dokter wajib membuat rekam medis; faktor pendukung dan penghambat implementasi kebijakan rekam medis di rumah sakit. Kelima fokus ini berlandas pada teori kebijakan Van Meter dan Van Hom. Informan pada penelitian ini adalah Petugas Rekam Medis, Dokter Spesialis, Dokter Umum, Dokter Gigi, Kepala Instalasi Rekam Medis, Perawat/Kepala ruangan rawat inap dan Direktur RSUD dr.Abdul Rivai. Hasil penelitian ini diperoleh bahwa Implementasi kebijakan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269 Tahun 2008 Tentang Rekam medis di RSUD dr.Abdul Rivai belum optimal disebahkan karena pengelolaan berkas rekam medis masih manual karena keterbatasan anggaran dan sumberdaya,tenaga teknis rekam medis masih kurang dibanding dengan jumlah pasien yang harus dilayani,Komitmen pemberi pelayanan Kesehatan masih kurang sehingga pengisian kelengkapan data rekam medis belum optimal. Faktor pendukung dan penghambat terkait komunikasi antar organisasi sudah beijalan dengan baik, standar dan sasaran kebijakan sudah tersedia hanya bel urn terealisasi dengan baik, karakteristik dan sikap para implementor masih ada yang belum mempunyai komitmen yang kuat.
Actions (login required)
View Item |