Hernawati, Rina (2017) Efektivitas Penerapan Cara Karantina Ikan yang Baik (CKIB) Untuk Pengendalian Penyakit Ikan Hias (Studi Kasus Unit Usaha Pembudidaya Ikan di Kota Jambi). Masters thesis, Universitas Terbuka.
|
Text
43385.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (8MB) | Preview |
Abstract
Perairan umum di Provinsi Jambi berupa sungai dengan panjang 1.740 km yaitu sungai Batanghari, danau, rawa dan genangan air lainnya yang luasnya sekitar 115.000 ha berpotensi besar sebagai habitat dan perkembangbiakan ikan air tawar khususnya ikan hias lokal. Seiring adanya dampak globalisasi perdagangan dunia khususnya untuk hewan akuatik membuka peluang yang sangat besar untuk melakukan ekspor keberbagai negara sepanjang mampu bersaing dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh masing-masing negara khususnya terkait jaminan mutu kesehatan ikan. Sementara wabah penyakit semakin diakui sebagai hambatan yang signifikan untuk produksi perikanan budidaya dan perdagangan. Dalam rangka memberikan jaminan kesehatan ikan yang dilalulintaskan, Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) selaku otoritas kompeten mengembangkan Cara Karantina Ikan yang Baik (CKIB) yang merupakan metode berbasis biosekuruti untuk menjamin kesehatan ikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil Unit Usaha Pembudidaya Ikan (UUPI) khususnya ikan hias yang ada di Kota Jambi, menganalisis efektivitas penerapan CKIB terhadap tingkat kelangsungan hidup, kualitas air dan prevelensi penyakit ikan serta untuk mengetahui urutan pioritas (rekomendasi) pengendalian penyakit ikan. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuntitatif dengan metode survei. Pengumpulan data dilakukan melalui studi literatur, survei, wawancara, pengamatan di lapangan serta pemeriksaan laboratorium di Laboratorium Penguji SKIPM Jambi. Data dianalisis statistik menggunakan uji T independen dan Analitycal Hierarchy Process (AHP). Sampel yang menjadi objek penelitian adalah UUPI yang melakukan lalulintas ikan hi as di Kota Jambi sebanyak 10 UUPI yang terdiri dari dua kelompok yaitu lima UUPI yang telah tersertifikasi CKIB dan lima UUPI yang belum tersertifikasi CKIB. Sedangkan responden AHP terdiri dari lima pakar dibidang perikanan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok UUPI tersebut yaitu pada kelangsungan hidup (t hitung 2.684624 > t tabel 1.859548; p value 0.013863<0.05), prevelensi penyakit (t hitung 3.15234 > t tabel 1.94318; p value 0.009878 < 0.05) serta kualitas air (p value < 0.05). Dari basil analisis AHP diperoleh urutan prioritas (rekomendasi) pengendalian penyakit ikan hias di UUPI Kota Jambi adalah penerapan CKIB dengan bobot 34.63%, pengelolaan lingkungan 24.59%, pengawasan lalulintas ikan 21.97%, serta monitoring UUPI 18.81%.
Actions (login required)
View Item |