Purwadi, Dony (2016) Peran PKBI Dalam Memperkuat Gerakan Kaum Muda Untuk Pemenuhan Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi. In: Indonesia Yang Berkeadilan Sosial Tanpa Diskriminasi, 19 Oktober 2016, UTCC.
|
Text
FISIP201601-5.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (923kB) | Preview |
Abstract
Situasi kesehatan seksual dan reproduksi kaum muda di Indonesia masih mengkhawatirkan. Hak kaum muda untuk mendapatkan informasi dan layanan kesehatan reproduksi masih menemui hambatan dan diskriminasi dari negara dan masyarakat. Dampak dari diskriminasi atas akses terhadap Informasi dan layanan tersebut terlihat dari rendahnya pengetahuan kaum muda tentang kesehatan reproduksi, tingginya kasus kehamilan tidak diinginkan serta IMS (Infeksi Menular Seksual) dikalangan kaum muda. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis peran PKBI (Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia) dalam memperkuat gerakan kaum muda untuk memperjuangkan hak kesehatan mereka. Penelitian ini memfokuskan analisis pada dua aspek yakni peran dan strategi gerakan PKBI. Peran PKBI dianalisi dengan menggunakan teori Corten (1990). Sementera untuk menganalisis strategi PKBI dalam memperkuat gerakan kaum muda digunakan teori Aberlee (1966) tentang tipologi gerakan sosial. Aberlee membagi gerakan sosial menjadi empat tipologi yaitu: alternative, redemptive, reformative dan transformative. Studi ini menggunakan metode penelitian sosial kualitatif. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa PKBI merupakan organisasi masyarakat sipil yang menggunakan banyak peran dalam memperjuangkan pemenuhan hak kaum muda atas kesehatan. Selain berperan sebagai penyedia layanan kesehatan, PKBI juga berperan dalam pemberdayaan dan advokasi untuk pemenuhan hak kesehatan seksual dan reproduksi kaum muda. Ditengah komitmen pemerintah yang belum optimal dalam memberikan informasi dan layanan kesehatan reproduksi serta sikap masyarakat yang mentabukan informasi dan layanan tersebut diakses oleh kaum muda, PKBI mampu memobilisasi kaum muda secara kolektif dan berkelanjutan untuk melakuan perubahan perilaku berisiko kaum muda baik di sekolah maupun luar sekolah melalui pendirian Youth Center. Gerakan kaum muda yang diperkuat oleh PKBI juga telah berkontribusi pada perbaikan sistem layanan kesehatan yang ramah kaum muda. Penelitian ini juga menegaskan bahwa gerakan kaum muda yang diperkuat oleh PKBI merupakan gerakan yang cenderung dinamis karena tidak hanya berupaya mengubah perilaku kaum muda dan masyarakat tetapi juga berupaya mengubah sistem layanan pemerintah yang ramah remaja.
Actions (login required)
View Item |