Menyeimbangkan Kesadaran HVS (Horisontal, Vertikal Dan Self) Untuk Meredam Diskriminasi Dan Konflik Sosial

Prayetno, Adi (2016) Menyeimbangkan Kesadaran HVS (Horisontal, Vertikal Dan Self) Untuk Meredam Diskriminasi Dan Konflik Sosial. In: Indonesia Yang Berkeadilan Sosial Tanpa Diskriminasi, 19 Oktober 2016, UTCC.

[img]
Preview
Text
FISIP201601-6.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (740kB) | Preview

Abstract

Kesadaran diri adalah keadaan dimana seseorang bisa memahami dirinya sendiri dengan setepat-tepatnya. Seseorang disebut memiliki kesadaran diri jika ia memahami emosi dan mood yang sedang dirasakan, kritis terhadap informasi mengenai dirinya sendiri, dan sadar tentang dirinya yang nyata. Pendek kata, kesadaran diri adalah jika seseorang sadar mengenai pikiran, perasaan, dan evaluasi diri yang ada dalam dirinya. Apabila seseorang menjadi sadar akan peran pentingnya dalam kehidupan ini, maka hal itu sangatlah cukup bagi untuk mempunyai tujuan di dalam hidup dan berusaha dengan keras untuk mewujudkan tujuan itu. Ini adalah sebuah motivasi internal yang baik dan bertahan lama, tidak seperti motivasi eksternal yang tidak bertahan lama dan terkadang pudar karena bersifat situasional. Maka itu kita perlu memiliki Self Awareness. Intelegensi sendiri adalah kemampuan untuk memecahkan persoalan dan menghasilkan produk dalam suatu setting yang bermacam-macam dan sistuasi yang nyata. intelegensi interpersonal hanya akan muncul jika seseorang memiliki kemampuan dalam memahami situasi dan kondisi orang lain. Situasi dan kondisi tersebut dapat ditemukan jika adanya pergulatan langsung dalam hidup bermasyarakat. penuh kesadaran dan kearipan sebagai masyarakat yang berbudaya dan religius untuk membenahi kembali tatanan dan perangkat hukum kemasyarakatannya yang dibangun dan ditentukan, diputuskan secara kolektif untuk kepentingan hidup aman dan nyaman bersama secara kolektif, namun juga untuk menghormati dan menjaga keyakinan seseorang secara individual di dalam memegang dan menjalani keyakinannya.Sehingga perbuatan biadab dan tak berbudaya seperti main hakin sendiri secara sewenang-wenang tidak terjadi lagi apalagi di zaman merdeka seperti sekarang ini, dimana sering kali terjadi kebenaran mayoritas dijadikan patokan dan sandaran untuk menekan dan menuduh keyakinan seseorang atau kelompok kaum minoritas sebagai keliru atau menyimpang. Sehingga kita perlu menjaga keseimbangan horisontal/sosial, vertikal/Tuhan dan self/diri sendiri (HVS) dalam bermasyarakat.

Item Type: Conference or Workshop Item (Paper)
Additional Information (ID): FISIP201601-6.pdf
Uncontrolled Keywords: Self Awarenees, intelengensi interpersonal, HVS
Subjects: 300 Social Science > 300-309 Sociology and Anthropology (Sosiologi dan Antropologi) > 301 Sociology and Anthropology, Human, Society (Sosiologi dan Antropologi, Manusia, Masyarakat)
300 Social Science > 300-309 Sociology and Anthropology (Sosiologi dan Antropologi) > 302.5 Relations of Individual to Society (Hubungan antara Individu dan Masyarakat)
Divisions: Prosiding Seminar > Seminar Nasional FHISIP-UT 2016
Depositing User: CR Cherrie Rachman
Date Deposited: 14 Feb 2019 04:14
Last Modified: 14 Feb 2019 04:14
URI: http://repository.ut.ac.id/id/eprint/7987

Actions (login required)

View Item View Item