Wijanarko, (2016) Kesadaran Kritis Perempuan dalam Memujudkan Keselarasan Relasional (Studi Kasus Forum Perempuan Desa Jombong Kecamatan Cepogo Kabupaten Boyolali). In: Open society conference, social and political challenges in industrial revolution 4.0 (BNBB), 15 November 2018, UTCC.
|
Text
FISIP201601-37.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (771kB) | Preview |
Abstract
Pembangunan yang tidak melibatkan peran serta dan partisipasi masyarakat seringkali menimbulkan kesenjangan (gap). Seringkali program pembangunan hanya melibatkan kelompok tertentu dan marginalisasi kelompok lainnya, khususnya kelompok perempuan. Banyak kasus membuktikan pembangunan yang diinisasi perempuan dapat berhasil dan berkelanjutan. Pelibatan perempuan tidak hanya terbatas pada aspek fisik belaka, melainkan pada tahapan kesadaran kritis perempuan untuk memujudkan keselarasan relasional. Melalui penyadaran kritis, perempuan dapat memposisikan dirinya setara dengan kaum laki-laki baik di level domestik ataupun publik. Forum Perempuan Desa Jombong Kecamatan Cepogo Kabupaten Boyolali memiliki strategi komunikasi penyadaran kritis di tingkat lokal. Penelitian ini dilakukan untuk memahami latar belakang isu di balik berdirinya Forum Perempuan, memahami saluran dan bentuk komunikasi penyadaran kritis, memahami bentuk kesadaran kritis dan levelnya, memahami motif dibalik setiap aksi Forum Perempuan dan memahami teknik pemberdayaan yang dilakukan oleh Forum Perempuan Desa Jombong. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan paradigma konstruktivisme. Penelitian ini menggunakan teori komunikasi penyadaran kritis untuk melihat fenomena komunikasi anggota dalam setiap aksi yang dilakukan oleh kelompok. Temuan penelitian ini membuktikan bahwa latar belakang isu di balik berdirinya Forum Perempuan adalah dominasi dan marginalisasi perempuan dalam pembangunan yang membuat relasi perempuan dan laki-laki tidak setara baik di level domestik dan publik. Strategi komunikasi menggunakan saluran yang beragam mulai dari level kelompok dengan teknik created space seperti pertemuan, arisan dan face to face; dan level publik dengan teknik invited space seperti pameran dan seminar. Bentuk komunikasi yang digunakan adalah kombinasi dialog dan monolog. Daya tarik pesan komunikasi penyadaran secara umum adalah rasional. Proses penyadaran kritis Forum Perempuan masih dalam tahapan pemberdayaan belum sampai pada tahapan transformatif.
Item Type: | Conference or Workshop Item (Paper) |
---|---|
Additional Information (ID): | FISIP201601-37.pdf |
Uncontrolled Keywords: | Pembangunan, marginalisasi, kesadaran kritis, komunikasi, keselarasan relasional |
Subjects: | 300 Social Science > 300-309 Sociology and Anthropology (Sosiologi dan Antropologi) > 302.2 Communication (Komunikasi) 300 Social Science > 300-309 Sociology and Anthropology (Sosiologi dan Antropologi) > 302.23 Media of Communication, Mass Media (Media Komunikasi, Media Massa) |
Divisions: | Prosiding Seminar UT > Seminar Nasional FHISIP-UT 2016 |
Depositing User: | CR Cherrie Rachman |
Date Deposited: | 20 Feb 2019 03:53 |
Last Modified: | 20 Feb 2019 03:53 |
URI: | http://repository.ut.ac.id/id/eprint/8020 |
Actions (login required)
View Item |