Pengembangan Kemandirian Transmigran dalam Berusahatani di Kabupaten Banyuasin dan Ogan Ilir Provinsi Sumatera Selatan.

Malta, (2018) Pengembangan Kemandirian Transmigran dalam Berusahatani di Kabupaten Banyuasin dan Ogan Ilir Provinsi Sumatera Selatan. Doctoral thesis, Institut Pertanian Bogor.

[img]
Preview
Text
43451.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (33MB) | Preview

Abstract

Selama puluhan tahun, transmigrasi telah menjadi program pemerintah dalam upaya memeratakan jumlah penduduk dan untuk mendorong pertumbuhan wilayah/daerah. Pada beberapa kawasan transmigrasi telah terjadi peningkatan kesejahteraan transmigran, namun banyak kawasan transmigrasi yang belum berhasil dalam upaya menyejahterakan transmigran. Banyak kawasan transmigrasi yang dibangun tidak dapat tumbuh dan berkembang menjadi pusat-pusat pertumbuhan sebagaimana diharapkan. Pembangunan kawasan transmigrasi yang mengedepankan pembangunan fisik, infrastruktur, dan prasarana; serta kurang memerhatikan pembangunan kualitas sumber daya manusia, menjadi salah satu penyebab utama keadaan tersebut terjadi. Perjalanan pelaksanaan program transmigrasi meski dengan paradigma baru sekalipun, tidak luput dari munculnya berbagai permasalahan. Meskipun terdapat lokasi-lokasi yang juga dapat dikategorikan telah berhasil; pelaksanaan transmigrasi memiliki banyak tantangan, hambatan, dan ketidakberhasilan yang telah dialami pada berbagai sektor di banyak lokasi. Sumber daya manusia transmigran (yang hampir semuanya petani) yang berkualitas rendah menjadi penyebab pertumbuhan di sebagian besar kawasan transmigrasi lambat terwujud. Pengembangan kemandirian masyarakat transmigrasi dalam berusahatani, sangat perlu diupayakan agar transmigran mampu meningkatkan pendapatan dan mencapai kesejahteraan. Untuk itu diperlukan upaya pengembangan kemandirian transmigran dalam berusahatani untuk mewujudkan kemandirian masyarakat transmigrasi. Berdasarkan hal tersebut, tujuan penelitian adalah: (1) menganalisis tingkat keberdayaan transmigran dalam berusahatani dan faktor-faktor yang dominan memengaruhi keberdayaan transmigran dalam berusahatani, (2) menganalisis tingkat kemandirian transmigran dalam berusahatani untuk keberlanjutan berusaha serta faktor-faktor yang dominan memengaruhi kemandirian transmigran dalam berusahatani untuk keberlanjutan berusaha, (3) merumuskan strategi yang efektif untuk mengembangkan kemandirian transmigran dalam berusahatani untuk keberlanjutan berusaha. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksplanatori yaitu untuk menelaah hubungan antara peubah-peubah penelitian dan menguji hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya. Penelitian dilakukan bulan Mei 2016 sampai Januari 2017, di Kabupaten Banyuasin dan Ogan Ilir Provinsi Sumatera Selatan. Jumlah populasi adalah 3.537 rumah tangga transmigran. Besarnya sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin. Jumlah sampel sebanyak 359 responden. Penarikan sampel secara acak berstrata (stratified random sampling). Data penelitian terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara terstruktur, wawancara mendalam, dan pengamatan di lapangan. Pengaruh antar peubah, diuji menggunakan analisis SEM (Structural Equation Modelling). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Tingkat keberdayaan transmigran dalam berusahatani pada kategori rendah. Faktor yang berpengaruh terhadap keberdayaan adalah ketersediaan faktor pendukung, dukungan lingkungan sosial budaya, kegiatan penyuluhan, pelatihan calon transmigran, dan karakteristik individu transmigran. (2) Tingkat kemandirian transmigran dalam berusahatani pada kategori rendah. Faktor yang berpengaruh terhadap kemandirian adalah keberdayaan transmigran, ketersediaan faktor pendukung, dan dukungan lingkungan sosial budaya. (3) Strategi yang efektif untuk mengembangkan kemandirian transmigran dalam berusahatani adalah dengan meningkatkan: akses sumber daya, dukungan lingkungan sosial budaya, dan kegiatan penyuluhan. Berdasarkan hasil penelitian, maka direkomendasikan: (a) memfasilitasi transmigran melalui kelompok tani untuk bekerjasama dengan berbagai lembaga terkait, seperti: lembaga penyedia sarana produksi, lembaga inovasi, dan lembaga keuangan, (b) kebijakan dan keberpihakan pemerintah dalam membangun prasarana jalan dan jembatan di lokasi transmigrasi, (c) menumbuhkembangkan koperasi pada semua lokasi Permukiman Transmigrasi, (d) akses teknologi bagi transmigran guna menyiasati tingkat kesuburan lahan yang rendah, serta diperlukan keberpihakan pemerintah untuk penyelesaian sengketa lahan transmigran dengan perusahaan, (e) meningkatkan peran tokoh masyarakat dengan pelibatan dalam penerapan inovasi teknologi, serta membantu dalam menjembatani kerjasama dengan pihak terkait untuk akses teknologi/inovasi, sarana usaha, modal dan pasar, (f) pengembangan kegiatan penyuluhan, dengan: meningkatkan jumlah dan kompetensi penyuluh, meningkatkan frekuensi kegiatan penyuluhan yang partisipatif yang memerhatikan materi pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan masalah yang dihadapi oleh transmigran serta metode penyuluhan yang partisipatif, komunikatif, dan dialogis, dan (g) pengembangan karakteristik individu transmigran melalui kegiatan-kegiatan pemberdayaan.

Item Type: Thesis (Doctoral)
Additional Information (ID): 43451.pdf
Uncontrolled Keywords: farming, self-reliance, transmigrants, transmigration,usahatani, kemandirian, transmigran, transmigrasi
Subjects: 600 Technology and Applied Sciences > 630-639 Agriculture and Related Technologies (Pertanian dan Teknologi yang Berkaitan) > 630 Farm, Farming (Usaha Tani, Pertanian, Teknologi Pertanian)
Divisions: Thesis,Disertasi & Penelitian > Disertasi
Depositing User: CR Cherrie Rachman
Date Deposited: 05 Mar 2019 03:39
Last Modified: 05 Mar 2019 03:39
URI: http://repository.ut.ac.id/id/eprint/8090

Actions (login required)

View Item View Item