Fachruddin, (2017) Analisis Kinerja Pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum Di Kabupaten Bulungan (Studi Kasus Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang Kabupaten Bulungan). Masters thesis, Universitas Terbuka.
Text
43156.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (7MB) |
Abstract
Penyelenggaraan pelayanan air minum merupakan tanggung jawab pemerintah daerah sesuai dengan kebijakan otonomi daerah yang ditetapkan. Pembangunan sistem penyediaan air min urn (SP AM) di kabupaten Bulungan adalah tugas dan fungsi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Bulungan. Berdasarkan data sampai dengan tahun 2015, sistem penyediaan air min urn yang telah terbangun di Kabupaten Bulungan adalah sebesar 51 ,80% sehingga masih terdapat 48,20% masyarakat Kabupaten Bulungan yang belum terlayani jaringan air minum secara layak. Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah semua data terkait pembangunan sistem penyediaan air minum di Kabupaten Bulungan yang diselenggarakan melalui DPUPR Kabupaten Bulungan. Sedangkan informan merupakan pejabat terkait yang menjadi pengambil kebijakan dan pelaksana kegiatan pembangunan sistem penyediaan air minum di Kabupaten Bulungan yaitu DPUPR dan Bappeda dan Litbang Kabupaten Bulungan. Penelitian ini menggunakan analisis pendekatan balance scorecard dilihat dari 4 (empat) perspektif yaitu : (1) perspektif kepuasan pelayanan, (2) perspektif financial atau anggaran, (3) perspektif proses internal, dan ( 4) perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Dari basil penelitian ini didapatkan kinerja pembangunan sistem penyediaan air minum di kabupaten Bulungan dilihat dari perspektif kepuasan pelayanan belum memuaskan. Dari perspektif financial atau anggaran capaian kinerjanya adalah sebesar 92,31 % atau sangat baik, sedangkan dari perspektif proses internal cukup baik. Kemudian dilihat dari perspektif pembelajaran dan pertumbuhan berkategori baik. Rekomendasi untuk Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Bulungan agar kinerja pembangunan sistem air minum menjadi lebih baik adalah dengan melakukan evaluasi dan monitoring, lebih selektif dalam pelaksanaan pembangunan agar efektif dan efisien, perlu menyusun SOP (Standar Operasional Prosedur) serta memberikan pendidikan dan pelatihan teknis terkait layanan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat berupa air bersih.
Actions (login required)
View Item |