Surianto, Imbar (2018) Implementasi Program Pengelolaan Sampah Di Kawasan Kota Takengon Tahun 2016-2017. Masters thesis, Universitas Terbuka.
Text
43457.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (6MB) |
Abstract
Sampah merupakan masalah mendasar yang dihadapi oleh kota-kota di Indonesia. Pasar dan kawasan publik sampah yang menumpuk dan berbau seakan menjadi hal lumrah dan sangat sering ditemui, masalah sampah tersebut menjadi sangat kompleks terkait dengan pengelolaannya. Produksi sampah di kawasan Kota Takengon menyebabkan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Aceh Tengah perlu bekerja keras untuk mengatasi dan menangani permasalahan sampah tersebut. Untuk mengetahui bagaimana implementasi sebuah kebijakan atau program menurut Anderson dapat dikaji melalui aspek-aspek implementasi yaitu siapa yang mengimplementasikan, Hakikat dari proses administrasi, kepatuhan dan dampak dari pelaksanaan kebijakan. Kemudian untuk mengetahui faktor-faktor penentu pelaksanaan kebijakan atau program ini dapat dilihat melalui teori yang dikemukaan oleh Edward ill yaitu komunikasi, sumberdaya, disposisi dan struktur birokrasi. Melalui metode penelitian kualitatif peneliti ingin mengetahui bagaimana implementasi dan faktor-faktor apa saja yang mendukung serta menghambat pelaksanaan program pengelolaan sampah di kawasan Kota Takengon Tahun 2016-2017. Dari hasil penelitian, pelaksanaan pengeloaan sampah dimulai dari pengumpulan, pengangkutan dan pengolahan sampah di TPA berjalan dengan cukup baik namun untuk Pengelolaan sampah melalui konsep tiga R (3R), yaitu Reduce, Reuse, dan Recycling, belum bisa dilaksanakan sepenuhnya. Selanjutnya yang menjadi faktor pendukung pelaksanaan program ini adalah disposisi yaitu respon yang ditunjukkan oleh aparat pelaksana, sedangkan yang menjadi penghambat adalah faktor komunikasi, sumberdaya dan struktur birokrasi. Untuk itu diperlukan penerapan konsep tiga R (3R) tersebut di seluruh kawasan Kota Takengon, melakukan sosialisasi secara intensif, didukung dengan regulasi yang lebih besar dan kuat, serta pemenuhan sarana dan prasarana yang memadai.
Actions (login required)
View Item |