Pasangka, Adriana (2017) Kinerja Penyuluh Pertanian Berbasis Kompetensi Pada Dinas Pertanian Dan Pangan Kabupaten Teluk Wondama. Masters thesis, Universitas Terbuka.
Text
43668.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (9MB) |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja penyuluh pertanian berbasis kompetensi dan Untuk mengevaluasi faktor-faktor determinan yang menghambat kinerja penyuluh pertanian pada Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Teluk Wondama .Jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Metode pengumpulan data yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Adapun analisis data dilakukan dengan cara reduksi data, penyajian data, penarikan data, kesimpulan dan verifikasi. sumber informasi yaitu Kepala Dinas Pertanian. dan Pangan, Sekretaris, kepala bidang penyuluhan, kepala seksi pengembaogao SDM penyuluhan, penyuluh, dan masyarakat petani. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kinerja penyuluh pertanian masih sangat kurang yaitu pada kualitas penyuluh pertanian, kuantitas terkait dengan target penyuluhan masih belum terpenuhi, Dan tanggungjawab penyuluh pertanian masih sebatas pada tanggungjawab akuntabilitas, tanggungjawab etis moril kerja belum terlibat. Faktor-faktor penghambat terhadap kinerja penyuluh pertanian yaitu: 1) Kompetensi individu; tingkat pendidikan penyuluh cukup memadai karena pada umumnya tingkat pendidikan penyuluh pertanian umumnya tingkat pendidikan yang merupakan jenjang pendidikan pertanian atau berhubungan dengan bidang tugas penyuluh pertanian tersebut. Dan mengenai pelatihan bagi penyuluh sudah ada penyuluh pertanian mengikuti pelatihan teknis pelatihan dasar terampil dan pelatihan pertanian ahli, tetapi pelatihan ini belum merata bagi semua petugas penyuluh; 2) Motivasi dan Etos Kerja; belum maksimal karena kurangnya bantuan dana dari pemerintah untuk penyuluh pertanian, 3) Dukungan Organisasi; Dukungan organisasi cukup besar, terkendala dengan Jumlah penyuluh pertanian belum seimbaog dengan kelompok tani yang barus di bina, jarak tempat tinggal penyuluh dengan wilayah kerja sangat berjauhan sehingga sangat membutuhkan biaya operasional tinggi, uraian tugas sudah ada, tetapi tidak terealisasikan dengan baik karena tidak dilaksanakan dengan konsisten oleh penyuluh pertanian. Sarana prasarana nampak belum memadai karena petugas penyuluhan belum memiliki kendaraan bermotor, belum memiliki tempat tinggal tetap, dan bel urn memiliki laptop. 4) Dukungan Manajemen; Kemampuan berkomunikasi penyuluh pertanian belum maksimal dan tidak percaya diri, penyuluh pertanian masih sering meninggalkan tugasnya, hasil kerja tidak dilaporkan kepada Kepala Dinas.
Actions (login required)
View Item |