Gustiawan, Edi (2019) Analisis Pengaruh Penerapan Electronic Human Resource Information System (E-HRIS), Remunerasi, dan Employee Engagement Terhadap Kinerja Pegawai Mahkamah Agung R.I. (Studi pada Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum). Masters thesis, Universitas Terbuka.
|
Text
43749.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (9MB) | Preview |
Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya ketimpangan antara harapan dan fakta yang terjadi dalam pelaksanaan reformasi birokrasi di Mahkamah Agung R.l. Dimana penataan system manajemen sumber daya manusia yang diwujudkan dalam bentuk penerapan Human Resource Information system (HRIS) berupa Sistem lnformasi Kepegawaian (SIKEP) diharapkan mampu menjadi sumber informasi terkait sumber daya manusia pada Mahkamah Agung R. I. namun pada kenyataannya dari lima satuan kerja eselon II pada Direktorat Jenderal Sadan Peradilan Umum sebagai objek penelitian, belum satupun yang mencapai 100% dalam hal kelengkapan data dan edocument, bahkan ada beberapa data yang masih dibawah 50%. Di sisi lain pemberlakuan tunjangan kinerja/remunerasi yang besarannya didasarkan atas evaluasi pelaksanaan reformasi birokrasi, dalam kurun 10 tahun terakhir, semenjak tahun 2007 - 20 17 masih tetap 70%. Hal demikian tentu mengundang pertanyaan bagaimana pula dengan employee engagement atau keterlibatan pegawai organisasi dan tujuannya. Penelitian yang dilakukan dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penerapan HRIS/SIKEP, remunerasi, dan employee engagement terhadap kinerja pegawai Direktorat Jenderal Sadan Peradilan Umum Mahkamah Agung R.I., baik secara simultan maupun secara parsial. Demikian pula dengan pengaruh remunerasi melalui employee engagement terhadap kinerja pegawai. Teknik sampling yang digunakan adalah non probability sampling dalam bentuk sampling jenuh, dimana sampel yang digunakan adalah seluruh pejabat administrasi dan pejabat fungsional pada Direktorat Jenderal Sadan Peradilan Umum ( 152 orang), yang terdiri dari 17 orang pejabat administrator ( eselon lll), 50 orang pejabat pengawas ( eselon IV), 81 orang pejabat pelaksana (stat), dan 4 orang pejabat fungsional. Metode analisis yang digunakan adalah Regresi Linear Serganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa HRIS/SIKEP, remunerasi, dan employee engagement memiliki hubungan linear terhadap kinerja pegawai, dimana 40,4% kinerja pegawai dapat dijelaskan oleh variabel HRIS/SIKEP, remunerasi, dan employee engagement, Sedangkan 59,6% dijelaskan oleh variabel lain, bisa berupa faktor hubungan antara atasan dan bawahan, pendidikan dan pelatihan, dan lain sebagainya. Secara parsial HRIS/SIKEP memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap kinerja pegawai. Hal ini disebabkan HRIS/SIKEP memiliki keragaman jawaban yang rendah, masih terdapat jawaban yang ragu-ragu, tidak setuju dan sangat tidak setuju terhadap penerapan HRIS . Artinya masih terdapat responden yang belum yakin sepenuhnya dengan penerapan HRIS/SIKEP. Hal ini dapat disebabkan karena kurangnya sosialisasi dalam penerapan HRIS. Pada analisis jalur, remunerasi melalui employee engagement berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai, namun korelasi koefisien remunerasi terhadap employee engagement masih tergolong rendah yakni 0,319. Dengan demikian disarankan agar besaran remunerasi benarbenar ditata sesuai dengan nilai dan kelas jabatan, guna memberikan rasa keadilan bagi setiap pegawai.
Actions (login required)
View Item |