Pengaruh Tingkat PDRB, Inflasi Dan Jumlah Tenaga Kerja Industri Besar Sedang Terhadap PAD Di Eks Karesidenan Pati (Kabupaten Blora, Rembang, Pati, Kudus, Jepara)

Rupingi, Agus Slamet (2016) Pengaruh Tingkat PDRB, Inflasi Dan Jumlah Tenaga Kerja Industri Besar Sedang Terhadap PAD Di Eks Karesidenan Pati (Kabupaten Blora, Rembang, Pati, Kudus, Jepara). Masters thesis, Universitas Terbuka.

[img]
Preview
Text
43974.pdf

Download (5MB) | Preview

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat PDRB, Inflasi dan Jumlah Tenaga Kerja Industri Besar Sedang Terhadap penerimaan PAD di Eks Karesidenan Pati (Kabupaten Blora, Rembang, Pati, Kudus dan Jepara). Populasi penelitian adalah 35 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah, sedangkan sampelnya adalah 5 kabupaten di Eks Karesidenan Pati, dimana pada rentang waktu tahun tersebut terjadi perkembangan sektor industri pengolahan yang cukup besar. Metode analisis yang digunakan adalah metode Ordinary Least Square (OLS) dengan data sekunder time series antara tahun 2002 sampai dengan 2013 yaitu data PAD, PDRB, Inflasi dan Jumlah Tenaga Kerja Industri Besar Sedang yang diperoleh dari publikasi Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten maupun BPS Provinsi Jawa Tengah. Alat bantu perangkat lunak dalam pengolahan data adalah program SPSS versi 17 dengan menggunakan regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara serempak tingkat PDRB, Inflasi dan Jumlah Tenaga Kerja Industri Besar Sedang berpengaruh terhadap PAD secara signifikan. Secara parsial tingkat PDRB berpengaruh signifikan dan positif terhadap PAD, Inflasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap PAD dan Jumlah Tenaga Kerja Industri Besar Sedang berpengaruh signifikan dan negatif terhadap PAD. Sedangkan dari nilai korelasi parsial PDRB terhadap PAD sebesar 0,556 menunjukkan bahwa hubungan variabel tersebut cukup kuat dan positif dengan koefisien determinasi parsial sebesar 0,3091 yang berarti bahwa PAD mampu dijelaskan oleh variabel PDRB sebesar 30,91 persen. Nilai korelasi parsial inflasi dan PAD sebesar -0,213 menunjukkan bahwa hubungan variabel tersebut sangat lemah dan negatif dengan koefisien determinasi parsial sebesar 0,0454 yang berarti bahwa PAD hanya mampu dijelaskan oleh variabel inflasi sebesar 4,54 persen. Sedangkan nilai korelasi parsial variabel jumlah tenaga kerja industri besar sedang dengan PAD sebesar -0,405 menunjukkan bahwa hubungan variabel tersebut kurang kuat dan negatif dengan koefisien determinasi parsial sebesar 0,1640 yang berarti bahwa PAD mampu dijelaskan oleh variabel jumlah tenaga kerja industri besar sedang sebesar 16,40 persen. Variabel bebas yang paling dominan mempengaruhi PAD adalah variabel PDRB, karena variabel ini mempunyai nilai koefisien regresi yang terstandar adalah yang paling besar yaitu sebesar 0,766 dibandingkan dengan nilai koefisien regresi yang terstandarkan kedua variabel yang lain.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information (ID): 43974.pdf
Uncontrolled Keywords: RAR, GRDP, Inflation, Workers Number of Large Medium Manufactures, PAD, PDRB, Inflasi, Jumlah Tenaga Kerja Industri Besar Sedang
Subjects: 600 Technology and Applied Sciences > 650-659 Management and Auxiliary Service (Manajemen dan Ilmu yang Berkaitan) > 658.02 Management for Enterprises (Manajemen Perusahaan)
Divisions: Tugas Akhir Program Magister (TAPM) > Magister Manajemen
Depositing User: CR Cherrie Rachman
Date Deposited: 01 Sep 2020 04:14
Last Modified: 01 Sep 2020 04:14
URI: http://repository.ut.ac.id/id/eprint/9037

Actions (login required)

View Item View Item