Hubungan antara Upah dan Kepuasan Kerja Karyawan: Studi Kasus pada Perusahaan Daerah Mutiara Harapan Kalabahi Kabupaten Alor

Malaikai, Fransis (2008) Hubungan antara Upah dan Kepuasan Kerja Karyawan: Studi Kasus pada Perusahaan Daerah Mutiara Harapan Kalabahi Kabupaten Alor. Masters thesis, Universitas Terbuka.

Preview

Text 41107.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (5MB) | Preview

Abstract

Dalam perekonomian masyarakat Indonesia, dikenal tiga komponen yang berperan sebagai pelaku bisnis yaitu Badan Usaha Milik Negara/Daerah (BUMN/D), Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) dan Badan Usaha Kooperatif (Koperasi/KUD). Secara filosofis Peran BUMN/BUMD bertujuan untuk melindungi kepentingan masyarakat luas dengan cara memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya sekaligus memenuhi kebutuhan mereka yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan mereka secara cepat dan berkualitas. Untuk menyikapi kebutuhan karyawan PD Mutiara Harapan, Pimpinan perusahaan perlu memperhatikan faktor internal dan Faktor Exsternalnya. Adapun faktor internal meliputi: 1) Anggaran yang tersedia untuk pekerjaan yang akan direkruit dan diterima haruslah dipertimbangkan oleh organisasi sumber daya manusia (pimpinan perusahaan), 2) Dipertimbangkan jumlah lowongan kerja yang tersedia dalam organisasi dan kebijaksanaan pimpinan organisasi tentang prioritas rekruitmen, 3) Suasana kerja yang nyaman dan fasilitas kerja yang menyenangkan. Sedangkan faktor eksternal terdiri dari: 1) Kondisi ekonomi, 2) Faktor politik, 3) Peraturan-peraturan. Suksesnya suatu perusahaan dipengaruhi oleh empat pilar (CEOS) 1. Customers, 2. Employee, 3. Owners, 4. Signifikan Other. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja menurut Gilmert (Moh. As'ad, 1987: 116) adalah: 1) kesempatan untuk maju; 2) keamanan kerja; 3) imbalan upah/gaji; 4) perluasan dan manajemen; 5) Pengawasan; 6) kondisi kerja/iklim kerja; 7) aspek sosial dan perkerjaan; 8) Komunikasi; 9) Fasilitas. Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya tingkat upah adalah : 1) Penawaran dan Permintaan tenaga kerja, 2) Organisasi Buruh. 3) Kemampuan untuk membayar, 4) Produktivtas, 5) Biaya Hidup, 6) Pemerintah. Masalah pokok yang menjadi focus penelitian ini adaIah: 1. Bagaimana presepsi karyawan PD Mutiara Harapan tentang upah/gaji yang diterima? 2. Bagaimana tingkat kepuasan kerja karyawan PD Mutiara Harapan? 3. Apakah ada hubungan antara besaran upah/gaji dengan kepuasan kerja karyawan? Tujuan Penelitian ini dapat di kategorikan atas dua cakupan yaitu : 1. Tujuan Umum Penelitian Untuk: Mengetahui tentang kecenderungan hubungan antara upah/gaji dengan kepuasan kerja karyawan perusahaan. 2. Tujuan Operasional Penelitian untuk : a. Mengetahui presepsi karyawan PD Mutiara Harapan lentang upah/gaji yang diterima b. Mengetahui bagaimana tingkat kepuasan kerja karyawan di PD Mutiara Harapan c. Mengetahui ada atau tidaknya hubungan positif antara pemberian upah/gaji dengan kepuasan kerja karyawan perusahan. Metode penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini yakni penelitian survey yang mengambil sampel secara keseluruhan dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data yang pokok. Penelitian survey yang digunakan adalah penelitian penjelasan (eksploratory research) dengan maksud untuk menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesis. Populasi adalah jumlah keseluruhan unit analisis yang diciri-cirinya akan diduga sesuai dengan cakupan penelitian ini yang menunjuk populasi sasaran ialah karyawan dan dewan direksi. Karena populasi kecil maka seluruh populasi diambil sebagai sampel (sensus). Teknik analisis data digunakan dengan analisis statistik yaitu dengan data yang terkumpul diolah dengan skala Likert. Berdasarkan analisis hasil penelitian yang disajikan terdahulu maka penulis sampai pada bagian terakhir laporan yang memuat kesimpulan: 1. Hasil penelitian menunjukan sebagian besar karyawan PD Mutiara Harapan mempersepsikan bahwa upah/gaji sudah sesuai dengan standar upah minimum propensi (UMP) namun ternyata separuh diantara responden menyatakan bahwa upah/gaji belum mencukupi kebutuhan keluarga. 2. Persepsi karyawan tentang kepuasan kerja menunjukan sebagian besar menyatakan mereka merasa bertanggung jawab dalam melaksanakan pekerjaan dan sebagian kecil diantara responden yang menyatakan tidak setuju atau tidak puas. 3. Berdasarkan hasil pengujian korelasi total upah/gaji dan kepuasan kerja karyawan dengan r = 0,961 dengan tingkat signifikan 0, 01 atau 1 % sehingga dinyatakan adanya hubungan yang kuat. Dengan demikian, berdasarkan hasil uji t, hipotesis penelitian ini diterima; artinya terdapat hubungan yang nyata antara upah/gaji dengan kepuasan kerja karyawan karena nilai thitung > t label pada a = 0, 01, (t α/2 30-2) = 0,005 (28) = 2, 76 < thitung yaitu 18,44. Dalam bagian ini, akan dikemukan beberapa saran: 1. Persepsi karyawan PD Mutiara Harapan bahwa upah/gaji yang diterima sesuai dengan standar upah minimum propinsi (UMP) mengisyaratkan manager perusahaan perlu selalu menyesuaikan tingkat upah karyawan sesuai standar UMP setiap tahun untuk menjamin kehidupan yang layak dan sarana memotivasi kerja karyawan. 2. Sehubungan dengan tingkat kepuasan kerja karyawan yang terkategori tinggi mengisyaratkan manager perusahaan perlu berupaya meningkatkan upah/gaji karyawan secara berkelanjutan selaras dengan kemampuan keuangan perusahaan sekaligus untuk meningkatkan kepuasan kerja karyawan. 3. Adanya hubungan yang kuat antara upah/gaji dengan kepuasan karyawan mengindikasikan manager perusahaan dalam memotivasi karyawan bekerja untuk mencapai tujuan perusahaan dengan kinerja unggul dan meningkatnya kepuasan kerja karyawan, harus selalu memperhatikan faktor upah/gaji selain faktor psikologi, faktor pekerjaan itu sendiri dan faktor gaya manajemen partisipatif

Actions (login required)

View Item