Mulyana, Sri (2014) Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengembangan Industri Kecil Pengusaha Tempe" (Studi tentang Implementasi Undang- Undang No.5 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil di Kelurahan Madurejo, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat). Masters thesis, Universitas Terbuka.
|
Text
41784.pdf Download (6MB) | Preview |
Abstract
Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat sebagai aktor dalam memfasilitasi proses pemberdayaan pengusaha tempe telah menjalankan peran sebagai agen pembangunan. Namun dalam kenyataannya, bantuan atau peran yang diinginkan oleh pengusaha industri tempe dari pemerintah untuk bisa membantu dan mernbimbing mereka supaya lebih mandiri, belum bisa maksimal dan belum semua pengusaha industri tempe bisa merasakannya. Bantuan yang diberikan oleh pemerintah daerah baru pada tindakan kesempatan berusaha dan peluang usaha dalam rangka pengembangan usaha industri tempe. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk melihat fenomena dinamika sosial ekonomi masyarakat Madurejo dalam menggerakkan industri tempe. Teori yang digunakan untuk menganalisis adalah teori administrasi pembangunan, pemberdayaan masyarakat, dan industri kecil. Dengan metode penelitian deskriptif kualitatif. Dari hasil penelitian mengenai diketahui bahwa peran Dinas Koperasi, Pasar, dan UKM dalam pemberdayaan industri tempe agar dapat meningkatkan daya saing adalah dengan melakukanbeberapa upaya sesuai dengan rencana strategis yang telah dibuat. Upaya ini didukung oleh faktor pendukung internal yang mendorong pemberdayaan industri tempe berupa: Bahan baku yang masih cukup tersedia menunjang keberlanjutan produksi serta banyak tenaga kerja terampil dan mudah dilatih untuk mempertahankan serta mengembangkan industri tempe; serta faktor pendukung eksternal yang mendorong pemberdayaan industri tempe berupa: Sektor pariwisata merupakan industri penarik yang cukup besar untuk mengembangkan usaha, karena industri tempe merupakan salah satu yang juga berkaitan erat dengan sektor pariwisata. Dalam proses pemberdayaan agar dapat meningkatkan daya saing juga tidak lepas dari berbagai hambatan, antara lain: faktor penghambat internal berupak keterbatasan permodalan yang dimiliki para pengusaha kecil akan menghambat pengembangan usaha. Sedangkan faktor penghambat eksternal berupa: keterbatasan anggaran pemerintah untuk membiayai program pemberdayaan bagi industri tempe,mengakibatkan tidak semua program pemberdayaan yang telah disusun dapat dilaksanakan secara berkelanjutan dan berkesinambungan, sehingga manfaatnya tidak dapat dirasakan oleh para pengusaha kecil; ketersediaan sarana dan prasarana pemasaran yang belum memadai juga menghambat dalam pemberdayaan industri tempe, karena untuk mengenalkan produk yang dibutuhkan sarana yang layak dari segi infrastruktur, selain itu informasi yang berkaitan dengan peluang pasar luar negeri masih sedikit diterima oleh para pengusaha.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Additional Information (ID): | 16/41784.pdf |
Uncontrolled Keywords: | community development, small industry and local government, pemberdayaan masyarakat. industri kecil dan pemerintah daerah |
Divisions: | Tugas Akhir Program Magister (TAPM) > Magister Ilmu Administrasi Publik |
Depositing User: | CR Cherrie Rachman |
Date Deposited: | 04 Aug 2016 08:15 |
Last Modified: | 20 Feb 2019 08:14 |
URI: | http://repository.ut.ac.id/id/eprint/911 |
Actions (login required)
View Item |