Pengembangan Budidaya Rumput Laut di Kawasan Konservasi dan Wisata Laut Pulau Biawak dan Sekitarnya Kabupaten Indramayu

Nurhakim, Muhamad Amin (2009) Pengembangan Budidaya Rumput Laut di Kawasan Konservasi dan Wisata Laut Pulau Biawak dan Sekitarnya Kabupaten Indramayu. Masters thesis, Universitas Terbuka.

[img]
Preview
Text
41233.pdf

Download (14MB) | Preview

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kesesuaian lingkungan perairan untuk pengembangan budidaya rumput laut di di Kawasan Konservasi dan Wisata Laut (KKWL) Pulau Biawak dan sekitarnya, menganalisis kapasitas pemanfaatan lahan untuk pengembangan budidaya rumput laut, dan menyusun strategi pengembangan budidaya rumput laut yang berkelanjutan. Pada penelitian dilakukan pengamatan kondisi biofisik perairan dan wawancara menggunakan kuisioner untuk memperoleh infonnasi pemilihan alternatif kebijakan pengembangan rumput laut. Metode analisis data menggunakan AHP (Analytical Hierarchy Process) atau Proses Hierarki Analitik dalam kerangka analisis pemilihan alternatif kebijakan pengembangan budidaya rumput laut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi perairan di sebelah Barat dan Selatan Pulau Biawak, bagian dalam Pulau Gosong, dan sebelah Selatan Pulau Candikian memenuhi persyaratan untuk budidaya rumput laut. Luas total lahan perairan yang efektif dapat dikembangkan adalah sekitar 316 ha. Unit usaha yang dapat dikembangkan sebanyak 479 unit dengan jumlah tenaga kerja sekitar 1.916 orang. Dalam satu tahun, keuntungan yang dapat diperoleh adalah sebesar Rp 13 juta/unit usaha. Nilai ekonomi yang diharapkan pada usaha budidaya rumput laut ini adalah Rp 6,2 milyar dengan nilai pendapatan daerah yang diperoleh dari PPH sebesar 15% dalam satu tahun atau sekitar 5,3 milyar. Alternatif lokasi yang dipilih responden pada penilaian AHP berdasarkan aspek-aspek pengelolaan secara keseluruhan sebagai lokasi paling terpilih adalah Lokasi B (Pulau Gosong) sebesar 53,7%, kemudian Lokasi C (pulau Candikian) sebesar 27,2% dan Lokasi A (Pulau Biawak) sebesar 19,1%. Aspek ekologi dinyatakan dianggap penilaian tertinggi sebesar 42% di Lokasi B. Berdasarkan perpaduan (synthesis) hasil penilaian prioritas pada penghitungan AHP diperoleh empat strategi terpenting berdasarkan urutannya adalah: (1) Daya Dukung Lingkungan Perairan; (2) Nilai Alamiah Kawasan Perairan; (3) Peningkatan Sarana dan Prasarana; dan (4) Penataan Kelembagaan.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information (ID): 41233.pdf
Uncontrolled Keywords: seaweed farming, cultivation, marine conservation area, marine tourism, indramayu, budidaya rumput laut, konservasi laut, wisata laut, indramayu
Divisions: Tugas Akhir Program Magister (TAPM) > Magister Manajemen Perikanan
Depositing User: admin upload repo
Date Deposited: 04 Aug 2016 08:02
Last Modified: 04 Aug 2016 08:02
URI: http://repository.ut.ac.id/id/eprint/912

Actions (login required)

View Item View Item