Koagouw, Eva Maulina and Rochmawati, Ida and B. Irianto, Liestyodono (2019) Implementasi Kebijakan Sistem Pelayanan Kesehatan Rujukan Berbasis Komitmen Pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) di Kabupaten Sintang. Masters thesis, Universitas Terbuka.
|
Text
44222.pdf Download (22MB) | Preview |
Abstract
Masalah umum dalam penelitian ini adalah Apakah implementasi kebijakan sistem pelayanan kesehatan rujukan berbasis komitmen pada fasilitas pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) Kab. Sintang telah dilaksanakan sesuai indikator yang ada? Tujuan penelitian untuk mendeskripsikan dan menganalisis implementasi kebijakan sistem pelayanan rujukan berbasis komitmen di tingkat fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama berdasarkan indikator yang ditetapkan. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode kualitatif. Pendekatan metode kualitatif dipilih karena pada metode ini menghasilkan data deskriptif berupa kata- kata tertulis atau lisan serta perilaku orang-orang yang dapat diamati. Instrumen utama dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri. Alat pengumpul data yang digunakan yaitu ; wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Responden dipilih menggunakan ''key person''. Yaitu tiga orang Kepala Puskesmas, tiga petugas medis, dan 3 orang para medis. Uji keabsahan data dilakukan dengan cara trianggulasi. Yaitu pada Kepala Dinas Kesehatan Kab. Sintang. Kegiatan penelitian pada 3 Puskesmas di Kec. Sintang yaitu Puskesmas Sungai Durian, Tanjung Puri, dan Dara Juanti. Hasil penelitian adalah dari ke tiga indikator sudah dilaksanakan dengan baik oleh Puskesmas, walaupun indikator sistim rujukan non spesialistik dan prolanis hasilnya belum optimal dikarenakan faktor komunikasi untuk sosialisasi tentang kebijakan sistim rujukan dengan hirarkhi yang Panjang dan regulasi tidak konsisten. Sistim rujukan on line juga belum optimal. Sumber daya manusia sudah terpenuhi. Sarana dan prasarana yang minim untuk menunjang tenaga medis menegakkan diagnosa. Kerjasama dengan sektor terkait misalnya apotik juga mengalami hambatan dalam ketersediaan obat. Sehingga sulit menekan angka rujukan non spesialistik walaupun Puskesmas sudah menerapkan SOP dan struktur untuk program tersebut. Saran dalam penelitian ini ; tim khusus yang mengawasi implementasi kebijakan.
Actions (login required)
View Item |