Santoso, (2006) Analisis Kinerja Manajemen Keuangan dan Perhitungan Model Altman Z-Score di PT "X" Pada Periode Antara Tahun 1998 – 2004. Masters thesis, Universitas Terbuka.
|
Text
40174.pdf Download (14MB) | Preview |
Abstract
Latar belakang penulis melakukan penelitian ini adalah karena adanya indikasi penurunan kinerja keuangan di PT. "X". Sebagai respon terhadap indikasi tersebut, penulis tertarik untuk menganalisis kondisi yang ada agar bisa memahami dan mengukur potensi kebangkrutan pada perusahaan tersebut. Penulis menotasikan obyek penelitian dengan PT. "X" guna menjaga kreditabilitas perusahan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan potensi kebangkrutan serta menguji factor manakah yang paling signifikan berpengaruh terhadap potensi kebangkrutan. Melalui penelitian ini dapat mengetahui pula seberapa jauh kontribusi masing-masing factor dalam menjelaskan potensi kebangkrutan di PT. "X". Penulis merancang penelitian ini sebagai penelitian deskriptif kuantitatif sehingga untuk mencapai hasil penelitian perlu melakukan analisis laporan keuangan dari obyek penelitian dengan menggunakan model Altman Z-score. Setelah melakukan perhitungan Z-score, tahap berikutnya adalah melakukan analisis terhadap nilai-nilai optimum untuk mencapai kriteria sehat, lalu melakukan perbandingan dengan perusahaan sejenis. Selanjutnya penulis menggunakan statistik untuk memperoleh korelasi antara Z-score sebagai acuan dalam menentukan potensi kebangkrutan dengan pos-pos keuangan. Tujuannya adalah untuk mengetahui pos-pos manakah yang memiliki korelasi kuat dan signifikan dengan Z-score. Data-data penelitian ini bersumber dari laporan keuangan PT. "X" dan laporan tahunan PT. "X" tahun 2004. Penulis mengumpulkan data-data yang telah diaudit tersebut mulai dari tahun 1998 hingga tahun 2004. Berdasark'an korelasi antara Z-score dengan pos-pos pada laporan keuangan, Z-score mempunyai korelasi signifikan dan sangat kuat dengan total assets, working capital, EBIT, equity dan sales. Sedangkan korelasi antara Z-score dengan retained earnings dan debt telah terbukti tidak signifikan. Dari pengamatan, PT. "X" tidak pernah memperoleh hasil Z-score yang mengindikasikan kondisi perusahaan sehat. Jadi pada periode antara tahun 1998 - 2004, hasil Z-score mengatakan bahwa pada periode tersebut PT. "X" tidak menunjukkan kelayakan usahanya. Agar PT. "X" bisa sehat dan layak usaha dengan Z-score ≥ 3.00, maka PT. "X" perlu suntikan dana bukan dari hutang sebesar Rp. 244,752,172,790,-. Penggunaan dana tersebut adalah untuk working capital sebesar Rp, 45,608,034,870,- dan untuk equity sebesar Rp 199,144,137,880,-. Dengan terpenuhinya dana tambahan tersebut, maka Z-score PT. "X" akan naik dari 2.427 menjadi 3.569. Jika PT. "X" memperoleh tambahan dana secara bertahap, maka prioritas utama untuk working capital. Penambahan dana berasal dari hasil efisiensi operasional bisa menutupi beban yang ada dan membutuhkan waktu lebih dari satu periode. Perolehan dana cepat bisa dengan mencari investor baru, go public, atau menjual aset-aset PT. "X".
Actions (login required)
View Item |