Pendidikan Kewirausahaan pada Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh

Fatmasari, Rhini (2018) Pendidikan Kewirausahaan pada Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh. In: SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN EKONOMI : Tantangan Pendidikan Ekonomi, Bisnis, Akuntansi, dan Kewirausahaan, 10-11 Mei 2018, Hotel Aria Barito.

Preview

Text PROSEDINGS ULM_GABUNG.pdf Download (2MB) | Preview

Abstract

Kewirausahaan (entrepreneurship) merupakan jiwa, semangat, sikap, perilaku, dan potensi kemampuan seseorang dalam menangani usaha dan atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi, dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik memperoleh keuntungan yang lebih besar (Subijanto, 2012). Sikap wirausaha tidak hanya perlu dimiliki seorang pengusaha, namun perlu dikembangkan pula pada profesi-profesi lainnya, termasuk profesi guru. Sikap kewirausahaan merupakan salah satu modal sukses dalam berbagai hal termasuk dalam kesuksesan belajar. Pertanyaan yang muncul adalah bagaimana menumbuhkan jiwa, semangat dan perilaku kewirausahaan melalui kegiatan pembelajaran. Universitas Terbuka sebagai Perguruan Tinggi Jarak Jauh sangat potensial dalam mengembangkan sikap kewirausahaan mengingat jumlah mahasiswa yang cukup besar (287.823 mahasiswa aktif pada semester 2017.2) dan 62,09% merupakan mahasiswa FKIP yang berprofesi sebagai guru. Pembelajaran jarak jauh merupakan proses belajar mengajar yang dilakukan secara jarak jauh melalui penggunaan berbagai media komunikasi (UU No.12/2012 tentang Pendidikan Tinggi. Pembelajaran jarak jauh yang dilakukan melalui modul dan media pembelajaran berbasis internet memerlukan satu model pembelajaran khusus yang dapat membangkitkan sikap dan nilai-nilai wirausaha. Kajian literatur menujukkan banyak ragam media yang dapat digunakan dalam pembelajaran jarak jauh seperti : media audio, media video, computer. Sementara itu ragam media jarak jauh juga dapat disajikan melalui web based education (email, file transfer dan www) (G. Kiryakova, 2009). Penggunaan media pembelajaran ini memerlukan kajian yang lebih mendalam agar materi yang disampaikan efektif dan efisien dan dapat dipahami dengan baik oleh mahasiswa.

Actions (login required)

View Item