Search for collections on Universitas Terbuka Repository

Implementasi Kebijakan Suaka Paruh Bengkok Sebagai Upaya Perlindungan Keanekaragaman Hayati Di Taman Nasional Aketajawe Lolobata Provinsi Maluku Utara

Lilipory, Juneslyk.F. (2022) Implementasi Kebijakan Suaka Paruh Bengkok Sebagai Upaya Perlindungan Keanekaragaman Hayati Di Taman Nasional Aketajawe Lolobata Provinsi Maluku Utara. Masters thesis, Universitas Terbuka.

[img]
Preview
Text
2540024.pdf

Download (3MB) | Preview

Abstract

Maraknya kasus perdagangan burung paruh bengkok di Propinsi Maluku Utara dengan berbagai alasan sangat berdampak terhadap menurunnya populasi burung paruh bengkok di habitatnya. Menyikapi permasalahan tersebut Balai Taman Nasional Ak:etajawe Lolobata menginisiasi suatu kebijakan publik Suaka Paruh Bengkok dengan pinsip Konservasi, Edukasi dan Rekreasi yang pro kepada keaneanekaragaman hayati dan masyarakat sebagai sesuatu yang menarik untuk dikaji lebih jauh implementasinya. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah Mendeskripsikan dan menganalisis implementasi Kebijakan Suaka Paruh Bengkok, Mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor pendukung dan penghambat implementasi kebijakan Suaka Paruh Bengkok serta Merumuskan model dan strategi pengembangan Suaka Paruh Bengkok sebagai inovasi Balai Taman Nasional Aketajawe Lolobata. Penelitian ini tergolong dalam penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, yaitu penelitian yang berusaha menjelaskan secara deskriptif dengan memadukan antara basil studi literatur dan hasil pengambilan data dilapangan. Instrumen yang digunakan adalah pedoman wawancara terhadap informan yang telah ditentukan sebelumnya secara Purposive Sampling. Data yang diperoleh selanjtnya diberikan pembobotan dan rating dengan menggunakan analisis SWOT untuk mengkuantifkasi permasalahan pengukuran implementasi kebijakan Suaka Paruh Bengkok. Proses analisis data difokuskan pada proses yang terjadi sehingga tidak dibatasi dimana peneliti merupakan bagian penting untuk memahami gejala sosial yang terjadi (Creswell, 2012). Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa ; Implementasi kebijakan Suaka Paruh Bengkok Balai Taman Nasional Ak:etajawe Lolobata melalui 10 (sepuluh) program yang dirumuskan pada Mastre Plan Pengelolaan Suaka Paruh Bengkok Tahun 2019-2024 sudah berjalan dengan baik hanya terdapat 1 (satu) Program yang belum optimal yaitu program breeding atau penangkaran yang merupakan pilot project bagi masyarakat. Pengelolaan Suaka Paruh Bengkok sangat didukung faktor Komunikasi, Sumber Daya, Disposisi dan Stn1ktur namun perlu ada perbaikan khususnya pembagian tugas sumber daya pengelola karena masih terdapat perangkapan jabatan. Sementara untuk faktor penghambat pengelolan SPB berkaitan dengan isi kebijakan dimana kebijakan SPB yang berada diluar kawasan Taman Nasional Aketajawe Lolobata yang merupakan tugas dan fungsi Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Maluku. Terdapat 7 (tujuh) strategi untuk mendukung model implementasi kebijakan Suaka Paruh Bengkok yaitu ; Meningkatkan pengembangan SPB dengan prinsip konservasi, edukasi dan rekreasi yang pro kepada keanekaragaman hayati dan masyarakat, Mengembangkan program breeding sebagai pilot project untuk res toking dan pemberdayaan masyarakat, Memperkuat jaringan kemitraan dalam mendukung pengelolaan SPB, Melaksanan kegiatan patroli pengamana kawasan TNAL oleh POLHUT Balai TNAL bersama Masyarakat Mitra POLHUT (MMP) dan Bobato Kie Goya (Penjaga Rutan Halmahera yang merupakan perangkat adat Kesultanan Tidore), Membangun sistem pengelolan ekowisata terintegarsi antara SPB dengan TNAL, Model pengelolan SPB yang terintegrasi dengan kawasan Taman Nasional Aketajawe Lolobata sebagaimana SK Dirjen KSDAE No .. 333 tahun 2016, Menyerahkan Pengelolaan SPB Kepada Balai KSDA Maluku atau Menjadikan SPB sebagai Lembaga Konservasi serta Membangun kerjasama dengan kelompok masyarakat disekitar Suaka Paruh Bengkok. Beberapa rekomendasi yang dihasilkan dari studi ini antara lain ; Perlu komitmen pelaksana kebijakan untuk dapat melaksanakan semua program-program SPB sebagaiman dirumuskan dalam master Plan Suaka Apruh Bengkok. Perlunya penambahan distribusi sumber daya manusia (SDM) pelaksana implementasi kebijakan SPB guna optimalisasi pengelolaan SPB, Membangun sistem data base potensi keanekaragaman hayati khususnya populasi burung paruh bengkok di Taman Nasional A.ketajawe Lolobata yang akuntabel dan kontinyu ketersediaan data infonnasi bagi stakeholder lainnya. Merumuskan beberapa model pengelolaan Suaka Paruh Bengkok yaitu ; Pengelolaan SPB yang terintegrasi dengan pengelolaan Taman Nasional A.ketajawe Lolobata sebagamana amanat Surat Keputusan Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam SK 333/KSDAE/SET/KSA.2/9/2016 tentang Suaka Paruh Bengkok sebagai unit pengelola di bawah Balai KSDA Maluku sebagaimana Surat Keputusan Menteri LHK Nomor.17 Tahun 2022 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistemnya atau Suaka Paruh Bengkok sebagai unit lembaga konservasi tersendiri yang mandiri yang dikelola oleh lembaga independen sebagaimana Surat Keputusan Menteri LHK Nomor. P. 22/MENLHK/SETJEN/KUM.1/5/2019 tentang Lembaga Konservasi.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information (ID): 25/40024.pdf
Uncontrolled Keywords: Taman Nasional Aketajawe Lolobata; Implementasi Kebijakan; Suaka Paruh Bengkok; Konservasi Eduakasi dan Rekreasi Eduasi Dan Rekreasi.
Subjects: 300 Social Science > 350-359 Public Administration and Military Science (Administrasi Negara dan Ilmu Kemiliteran) > 351 Public Administration (Administrasi Negara)
Divisions: Tugas Akhir Program Magister (TAPM) > Magister Ilmu Administrasi Publik
Depositing User: CR Cherrie Rachman
Date Deposited: 27 Aug 2025 01:31
Last Modified: 02 Sep 2025 07:13
URI: http://repository.ut.ac.id/id/eprint/10875

Actions (login required)

View Item View Item