Hasty, (2021) Manajemen Pengawasan Dalam Meningkatkan Kinerja Sekolah Atas (SMA) Negeri 2 Kulisusu Kabupaten Buton Utara. Masters thesis, Universitas Terbuka.

Preview

Text 2540090.pdf Download (3MB) | Preview

Abstract

Manajemen pengawasan merupakan upaya pengelolaan aktivitas pengawasan dalam rangka meningkatkan kinerja organisasi. Hendarman (2015: 18) mengungkapkan untuk meningkatkan mutu pendidikan pada satuan pendidikan atau sekolah diperlukan suatu manajemen pengawasan yang baik. ini berarti bahwa manejemen pengawasan yang baik dapat menciptakan kinerja sekolah yang baik. Dengan demikian upaya peningkatan kinerja sekolah dapat ditempuh dengan memperbaiki kualitas manajemen pengawasan. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis manajemen pengawasan dalam meningkatkan kinerja sekolah di SMAN 2 Kulisusu Kabupaten Buton Utara dengan menggunakan metode kualitatif. Informan dalam penelitian ini berjumlah 9 orang yang terdiri atas 8 orang unsure sekolah, l orang unsure pengawas yang dipilih dengan mengunakan teknik Purposive sampling. Data yang dikumpulkan selanjutnya dianalisis secara deskriptif untuk memperoleh gambaran tentang Manajemen Pengawas dan Kinerja Sekolah melalui Kinerja Guru dan kinerja Kepala Sekolah. Hasil penelitian menunjukan bahwa manajemen pengawasan yang dilakukan oleh pengawas SMAN 2 Kulisusu dalam meningkatkan kinerja sekolah di SMAN 2 Kulisusu Kabupaten Buton Utara belum berjalan secara optimal, Manajemen pengawasan akan meningkatkan kinerja sekolah di SMAN 2 Kulisusu Kabupaten Buton Utara apabila penyusunan program pengawasan, pelaksanaan program pengawasan, evaluasi basil pelaksanaan program pengawasan, serta pembimbingan guru dan kepala sekolah dapat berjalan dengan baik. Manajemen pengawasan di SMAN 2 Kulisusu Kabupaten Buton Utara tidak berjalan optimal karena keterbatasan sarana dan prasarana yang tidak sesuai dengan kebutuhan, serta keterbatasan anggaran operasional pengawasan yang menyebabkan kegiatan revisi untuk perbaikan hasil aktualisasi program pengawasan tidak dapat dilaksanakan. Selain itu tahapan pengawasan juga tidak berjalan optimal khususnya pada tahap pelaksanaan pengawasan karena rendahnya pemahaman guru terhadap instruksi pengawas yang tekstual serta rendahnya intensitas pertemuan pengawas dengan kepala sekolah

Actions (login required)

View Item