Nihaya, Luluk (2024) implementasi program stop buang air besar semabarangan di desa membalong. Masters thesis, Universitas Terbuka.
Full text not available from this repository.Abstract
Desa Membalong yang berada di wilayah Kecamatan Membalong Kabupaten Belitung Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memiliki angka tertinggi di Kabupaten Belitung terkait masalah buang air besar sembarangan, yaitu sebanyak 182 kepala keluarga yang tidak mempunyai akses jam ban, menurut data tahun 2022 yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten Belitung. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi kebijakan program Stop Buang Air Besar Sembarangan (Open Defecation Free) serta faktor-faktor yang menghambat proses pelaksanaan implementasi di Desa Membalong Kecamatan Membalong Kabupaten Belitung. Desain penelitian menggunakan metode studi kasus kualitatif. Sumber informasi dan informan dalam penelitian ini terdiri dari individu-individu yang mempunyai keahlian pada pokok bahasan dan berperan sebagai informan kunci, yakni secara spesifik antara lain Kepala Desa Membalong, Kepala UPI Puskesmas Membalong, Petugas Sanitarian dari UPT Puskesmas Membalong, serta Ketua Tim Kerja Kesling dan Kesjaor Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Belitung. Penelitian ini menggunakan konsep teori implementasi Van Meter dan Van Horn, dengan mengidentifikasi variabel yang memengaruhi program Stop Buang Air Besar Sembarangan, yakni standar dan sasaran kebijakan, sumberdaya, hubungan antarorganisasi, karakteristik agen pelaksana, kondisi sosial, ekonomi dan politik, serta disposisi implementor. Penelitian program Stop Buang Air Besar Sembarangan (Stop BABS) di Desa Membalong Kecamatan Membalong Kabupaten Belitung menunjukkan pentingnya pendekatan holistik dan kolaboratif dalam upaya meningkatkan sanitasi di pedesaan. Temuan ini menyoroti bahwa selain menyediakan fasilitas sanitasi yang memadai, komunikasi yang efektif dan partisipasi aktif dari masyarakat sangat penting untuk mengubah perilaku kebersihan. Keterlibatan berbagai pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah desa, petugas kesehatan, hingga anggota masyarakat, adalah kunci keberhasilan program ini. Penelitian ini juga menekankan perlunya dukungan berkelanjutan dan pemantauan untuk mencegah regresi ke praktik sanitasi yang buruk. Dengan menerapkan temuan ini, kebijakan dan program sanitasi di daerah lain dapat lebih efektif serta meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat secara keseluruhan. Temuan penelitian ini juga menunjukkan bahwa aspek komunikasi telah dilaksanakan, namun belum berjalan optimal efisiensinya. Selain itu, aspek sumber daya, baik sumber daya manusia maupun anggaran operasional, masih belum optimal dalam pelaksanaan program. Apabila dilihat dari aspek sikap/disposisi, saat ini terdapat kurangnya dedikasi dari pengambil kebijakan di semua tingkatan. Struktur organisasi yang hierarkis sangat berperan dalam keberhasilan pelaksanaan program Stop BABS/ODF di Desa Membalong, Kecamatan Membalong, Kabupaten Belitung. Saran yang dapat penulis sampaikan adalah perlunya dibentuk satgas percepatan penyelesaian Stop BABS di tingkat Kabupaten serta penelitian lebih lanjut terkait pengaruh faktor sosial budaya dan pola pi.kir dalam pencapaian program Stop Buang Air Besar Sembarangan.
| Item Type: | Thesis (Masters) |
|---|---|
| Uncontrolled Keywords: | ODF, Implementation, Program, BABS/ODF, Implementasi, Program |
| Divisions: | Tugas Akhir Program Magister (TAPM) > Magister Ilmu Administrasi Publik |
| Depositing User: | CR Cherrie Rachman |
| Date Deposited: | 01 Oct 2025 08:40 |
| Last Modified: | 01 Oct 2025 08:41 |
| URI: | http://repository.ut.ac.id/id/eprint/11258 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
