Khurniawan, Arie Wibowo (2019) Turbulensi Dalam Revitalisasi SMK. UNY Press, Yogyakarta. ISBN 978-602-498-061-0
|
Text
Turbulensi dalam Revitalisasi SMK.pdf Download (26MB) | Preview |
Abstract
Para pembaca buku ini, baik mahasiswa, guru, kepala sekolah,pengawas sekolah, maupun pengambil kebijakan pendidikan, akan diajak berkelana untuk mengenal kecerdasan adversitas diri dan organisasi dalam mengantisipasi turbulensi. Kecerdasan adversitas (lead-core) secara organisasi bagi SMK yang terdiri atas kemampuan belajar beradaptasi terus menerus, mengeksplor kemajuan dan tantangan zaman yang turbulensi, menganalisis kelemahan kelebihan dan peluang menjadi unggul,serta kemampuan merealisasikan visi-misi. Selain itu kemampuan untuk memberikan kontrol penuh jalannya organisasi SMK, pembangkitan ide–ide kreatif ownership yang original, kemampuan menentukan jangkauan dengan SMART, dan daya tahan terhadap berbagai tekanan turbulensi, akan membuat SMK menjadi memiliki daya saing yang robust terhadap pemenuhan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri di Indonesia. Pembaca akan diajak untuk menganalisis tingkat pemahaman siswa dan guru sebagai faktor yang paling berpengaruh terhadap hasil ujian nasional dibandingkan tingkat kesukaran soal. Selanjutnya betapa pentingnya usaha menghadapi revolusi industri 4.0 untuk melaksanakan revitalisasi SMK secara menyeluruh, dimulai dari perbaikan kurikulum SMK yang sesuai dengan trend ke depan. Akreditasi dan sertifikasi yang mengacu pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia menjadi prioritas yang harus ditingkatkan. Selain itu, diperlukan upaya terobosan guna mencetak calon guru sesuai bidang kompetensi keahlian, seperti pertanian, kelautan, ekonomi kreatif maupun teknologi informasi. Terbitnya Inpres No.9 tahun 2016 seharusnya diiringi penambahan anggaran yang memadai, untuk mengawal penerapannya. Exit Strategy diperlukan untuk melengkapi anggaran pemerintah terkait dengan pendidikan SMK. Peran SMK dapat lebih dimaksimalkan melalui penerapan model pembelajaran Teaching Factory (TeFa) dan diajarkan mata pelajaran Produk Kreatif dan Kewirausahaan (PKK) untuk membentuk sumberdaya manusia yang andal dan berkualitas. SMK perlu mengasah dan meningkatkan jiwa wirausaha, kreativitas, dan inovasi dalam menghadapi tantangan perkembangan ipteks di dunia usaha dan industri. Pembelajaran berbasis teknologi (IOT, U-learn) harus digunakan dan dimanfaatkan secara maksimal untuk meningkatkan daya saing lulusan. Akses jaringan online menjadi kebutuhan yang harus dimiliki SMK, terkait dengan ketenagakerjaan lulusan SMK. Industri pengolahan menjadi sektor yang menyerap tenaga kerja lulusan SMK. Penataan kelembagaan bidang keahlian SMK oleh pemerintah provinsimenjadi hal yang serius untuk dijalankan, mengingat bahwa kondisi SMK saat ini membuka bidang keahlian lebih dari 3 bidang keahlian dalam satu sekolah dan berbeda-beda. Hal tersebut mengakibatkan SMK tidak fokus dalam menyediakan layanan pendidikan dan pengembangan sekolahnya. Wealth management dikombinasi dengan good school governance, dapat dikembangkan di pendidikan SMK yang selain dapat menjadi manajemen keuangan yang transparansi, akuntabilitas, efektivitas, dan efisiensi serta dapat secara mandiri membiayai pengembangan dan peningkatan mutu sekolah. Pembuatan badan usaha di bawah sekolah perlu dilakukan sebagai langkah awal penerapan wealth management. Adanya keselarasan antara kurikulum yang diajarkan di sekolah dengan kebutuhan dan keterpakaian diindustri sehingga tidak terjadi kesenjangan antara SMK dengan industri. Link and match yang dilakukan tidak hanya dari segi kompetensi, namun dimulai dengan mengubah karakter siswa SMK serta mindset dari yang tidak mau berubah menjadi responsif terhadap perubahan, selaras dengan perkembangan teknologi dan informasi yang ada di industri. Pemutakhiran bahan ajar dengan mengintegrasikan teknologi perlu dilakukan oleh guru sebagai salah satu upaya untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan. Terobosan program SMK Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang menitikberatkan pada ketaatan jadwal seperti ada proses pembelajaran tatap muka dan praktik, bukanlah merupakan suatu pilihan yang mudah baik bagi penyelenggara, pendidik maupun peserta didik. Keberhasilannya akan turut ditentukan bukan hanya oleh ketersediaan teknologi komunikasi dan informasi saja, melainkan oleh kualitas materi ajar, pengajar, peserta didik, metode pedagogi, interaksi yang dapat diakomodir, dan sistem pendukung lainnya yang dibangun oleh penyelenggara pendidikan jarak jauh. Pembaca setelah membaca buku ini secara menyeluruh akan mendapatkan gambaran lengkap bagaimana pentingnya kesadaran terhadap keberadaan turbulensi yang melingkupi SMK, dan bagaimana pentingnya SMK dalam pembentukan sumberdaya manusia yang kreatif inovatif, serta produktif sebagai penentu keberhasilan pembangunan bangsa dan NKRI.
Item Type: | Book |
---|---|
Additional Information (ID): | 23/BP0014.pdf |
Uncontrolled Keywords: | Bonus Demografi, Pembiayaan Pendidikan, Pengangguran SMK |
Subjects: | 300 Social Science > 370-379 Education (Pendidikan) > 375.001 Curriculum Development (Perkembangan Kurikulum) 300 Social Science > 370-379 Education (Pendidikan) > 375.006 Curriculum Change, Curriculum Evaluation (Perubahan Kurikulum, Evaluasi Kurikulum) |
Divisions: | Koleksi Digital > Buku Umum |
Depositing User: | CR Cherrie Rachman |
Date Deposited: | 12 Jan 2023 03:19 |
Last Modified: | 27 Sep 2023 08:07 |
URI: | http://repository.ut.ac.id/id/eprint/10136 |
Actions (login required)
View Item |